Begini Cara Brotowali Mengobati Penyakit Kulit dan Kanker

5. Melawan bakteri

Brotowali mengandung etanol yang dapat melawan berbagai jenis bakteri seperti S. pneumoniae, S. aureus, S. flexneri, dan C. diphtheria. 

Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai infeksi, termasuk radang paru-paru, infeksi kulit, shigellosis, dan difteri. Studi dalam jurnal Frontiers in Pharmacology menunjukkan bahwa kandungan etanol dalam brotowali efektif melawan bakteri-bakteri ini.

6. Mencegah penyakit kardiovaskular

Kandungan flavonoid dan fenol dalam brotowali dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. 

Sifat antioksidan dari senyawa ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel-sel pembuluh darah dan memicu peradangan yang dapat berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.

7. Mencegah aterosklerosis

Aterosklerosis, penumpukan plak di arteri, dapat dicegah dengan mengonsumsi ekstrak brotowali yang mengandung statin dan flavonoid. 

Kedua senyawa ini dapat menekan jumlah kolesterol dan trigliserida yang dapat mencegah terjadinya plak pada arteri. 

Namun, selain mengonsumsi ekstrak brotowali, perubahan gaya hidup sehat, seperti diet seimbang, berhenti merokok, dan olahraga teratur, juga diperlukan untuk mencegah penyakit aterosklerosis.

8. Meredakan infeksi saluran pencernaan

Kandungan alkaloid, flavonoid, dan saponin dalam brotowali dapat meredakan infeksi saluran pencernaan. 

Sifat antiradang yang dimiliki ketiga kandungan tersebut bermanfaat bagi yang mengalami radang saluran pencernaan, seperti penyakit Crohn. 

Selain itu, ketiga kandungan ini juga dapat membantu mengendurkan otot-otot di saluran pencernaan, meredakan kram perut dan diare. 

Pertumbuhan bakteri baik dalam usus juga didukung, yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

Sumber: