Perjalanan Sejarah Kabupaten Lahat Provinsi Sumsel: Dari Masa Kesultanan Hingga Masyarakat Multikultural
Bagaimana Perkembangan Pembentukan Provinsi Baru Pemekeran Wilayah Gabungan Sumatera Selatan dan Bengkulu.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Dengan bahasa Melayu sebagai identitas budaya, suku Lahat terbagi menjadi kelompok seperti orang Lematang, Kikim, Pasemah, dan Lintang.
Kehidupan multikultural terlihat dari persebaran penduduk di berbagai kecamatan dan adanya transmigrasi.
Geografi dan Mata Pencaharian Masyarakat Lahat
Masyarakat Lahat, yang tinggal di daerah bergunung-gunung dan berbukit-bukit, mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama.
Tanaman palawija, sayur-sayuran, kopi, karet, cengkeh, dan hasil perkebunan lainnya menjadi sumber kehidupan. Di daerah perkotaan, sebagian masyarakat juga berdagang.
BACA JUGA:Tari Erai-Erai Warisan Budaya Tak Benda yang Menggembirakan di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan
Sistem Keturunan dan Tata Pemerintahan Lokal
Sistem keturunan patrilineal menjadi landasan bagi masyarakat Lahat.
Gelar-gelar turun-temurun dan pewarisan nilai adat terjadi melalui garis keturunan laki-laki.
Kepala desa (rie) memiliki peran ganda sebagai kepala pemerintahan dan kepala adat.
Penghulu atau khatib bertanggung jawab dalam urusan keagamaan, sementara Ketua Ataran mengatur soal persawahan.
BACA JUGA:Ini Nama-nama Calon Komisioner KPU Kabupaten/Kota Terpilih di Sumatera Selatan, Selamat Ya!
Keberagaman Agama dan Kepercayaan Lokal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: