DBD di Ogan Ilir Melonjak Tajam, Lebih dari 50 Persen Kasus Dibanding Tahun 2023

DBD di Ogan Ilir Melonjak Tajam, Lebih dari 50 Persen Kasus Dibanding Tahun 2023

Pelaksanaan Fogging Nyamuk Disalah Satu Sekolah Ogan Ilir--Foto: Dinas Kesehatan Ogan Ilir

BACA JUGA:Antisipasi Jalan Tanjung Senai Agar Tak Terendam Banjir, Dinas PUPR Lakukan Hal Ini

Upaya teresebut, katanya mulai dari penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus kepada masyarakat.

Baik secara langsung maupun berkeliling menggunakan mobil pusling, pemantauan jentik baik ke masyarakat maupun sekolah.

Selain itu pembagian Larvasida (abate), melakukan deteksi dini / skrining tersangka DBD di masyarakat dan fogging jika ada kasus DBD dengan hasil PE positif.

BACA JUGA:Kasus Kades Rambang Kuang, Sekda OI: Tunggu Proses Hukum Inkrah

BACA JUGA:Tetap Diami Rumah Meski Sudah Roboh, Lansia di Ogan Ilir Mengaku Pernah Hampir Dipatuk Ular

Sebumnya, kasus DBD ini mencuat setelah adanaya seorang anak yang dinyatakan meninggal dunia akibat kasus DBD.

Korbanya adalah seorang Bocah warga Limbang Jaya I,Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir yang masih berusia 5 tahun.

Korban dinyatakan meminggal setelah menjalani serangkaian perawatan di salah satu klinik di Indralaya hingga RSMH Palembang.

Menurut penuturan ayah korban Marwah (45), anaknya tersebut sempat mendapat perawatan selama 4 hari dan diaknosa mengalami penyakit tipus.

"Awalnya anak kami ini demam kemudian di bawalah ke Klinik H Syarkowi di Indralaya dan di rawat selama empat hari, lalu dirujuk ke RSMH Palembang hingga kemudian meninggal dunia," ungkapnya Sabtu, 20 Januari 2024.

Marwah mengatakan dirinya membawa anaknya itu pada tanggal 12 Januari 2024 lalu.

"Pihak klinik bilang, bahwa anak kami ada gejala tipus hingga harus dirawat. Setelah empat hari dirawat, tidak kunjung membaik, lalu dirujuk ke RSMH Palembang," paparnya.

Saat tiba di RSMH Palembang, Marwah mengaku, anaknya tersebut langsung masuk ruang IGD dan mendapatkan perawatan khusus dari pihak RSMH Palembang.

"Pada saat itulah dokter bilang ke saya bahwa anak saya ini terserang DBD parah. Harapan hidupnya juga tinggal 5 persen saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: