Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin Tanggapi Wacana Pemekaran Wilayah Luwu Raya

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Watampone Calon Ibukota Provinsi Bugis Timur Menarik Perhatian

BACA JUGA:Doli Bungaeja di Sulawesi Selatan, Destinasi Alam yang Menakjubkan

Proses Pemekaran: Tunggu Setelah Pemerintahan Terbentuk

Bahtiar menekankan pentingnya menunggu hingga pemerintahan terbentuk sebelum mengambil keputusan terkait pemekaran wilayah. 

Hal ini mencerminkan kesadaran bahwa proses ini membutuhkan kajian yang mendalam, dialog yang konstruktif, dan partisipasi aktif seluruh stakeholder terkait.

"Pemekaran wilayah bukanlah keputusan yang bisa diambil begitu saja. Kita perlu melibatkan semua pihak, mendengarkan aspirasi masyarakat, dan melakukan evaluasi menyeluruh. Dengan begitu, kebijakan yang diambil dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak," papar Bahtiar.

Peringatan HUT Luwu ke-756 dan HPRL ke-78: Momentum Bersatunya Masyarakat Luwu Raya

Sementara itu, dalam peringatan HUT Luwu ke-756 dan HPRL ke-78 di Luwu Timur, atmosfer kebersamaan terasa kuat. 

Kehadiran Bupati/Wali Kota dari berbagai wilayah Luwu Raya menunjukkan kesatuan dan kerjasama dalam merayakan sejarah dan perlawanan rakyat Luwu.

Perayaan ini juga menjadi ajang untuk menggali potensi dan merumuskan langkah-langkah strategis menuju pembangunan yang berkelanjutan. 

Keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat, pemangku kepentingan, dan pemerintah daerah menjadi bagian integral dari momentum tersebut.

Rencana Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Kekayaan Alam dan Budaya Menuju Masa Depan Cerah.

Sulawesi Selatan (Sulsel) bukan hanya sebuah provinsi yang kaya akan keanekaragaman budaya, tetapi juga memiliki potensi alam yang melimpah. 

Untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan kesejahteraan masyarakat, provinsi ini tengah menggulirkan rencana pemekaran wilayah yang ambisius. 

Inilah gambaran lengkap dan mendalam dari setiap daerah yang akan terlibat dalam pemekaran:

Sumber: