Membongkar Rahasia Pesawat Tempur yang Gagal Diproduksi Northrop YF-23
--
NASIONAL, PALPOS.ID-Dibalik kilauan pesawat tempur canggih yang berhasil melintasi langit, ada kisah-kisah yang menggetarkan, menggambarkan ambisi, kegagalan, dan pembelajaran.
Salah satu cerita yang jarang terungkap secara detail adalah tentang Northrop YF-23, pesawat tempur siluman yang gagal diproduksi massal, tetapi memiliki dampak mendalam dalam sejarah penerbangan militer modern.
Tantangan Era 1980-an:
BACA JUGA:Skadron Udara Roesmin Nurjadin di Siapkan Jadi Kandang Rafale
BACA JUGA:Kisah Misteri di Balik Tuduhan Pencurian Data Jet Tempur KF-21 Boramae Oleh Insinyur Indonesia
Pada era Perang Dingin, ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet mencapai puncaknya, memicu perlombaan senjata dan teknologi militer.
Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) menyadari perlunya memperbarui armada pesawat tempurnya untuk menghadapi ancaman pesawat tempur canggih dari Uni Soviet, seperti Sukhoi Su-27 dan Mikoyan MiG-29.
Inilah latar belakang munculnya Advanced Tactical Fighter (ATF) program pada akhir 1980-an.
BACA JUGA:Indonesia Harus Bisa Membangun Kapal Perang Destroyer Siluman
BACA JUGA:Indonesia dan Korea Selatan: Menghadapi Tantangan dalam Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae
Perang Desain yang Epik:
Dalam persaingan ketat untuk mendapatkan kontrak produksi pesawat tempur generasi baru, dua raksasa dirgantara, Northrop dan Lockheed, bertarung untuk menghasilkan desain terbaik.
Northrop bermitra dengan McDonnell Douglas untuk membangun YF-23, sementara Lockheed bekerja sama dengan Boeing dan General Dynamics untuk YF-22.
BACA JUGA:Ketika Kedua Jet Elite Berebut Superioritas Udara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: