Senapan Serbu SS1-M2: Senjata Unggulan Korps Marinir TNI AL
--
NASIONAL, PALPOS.ID-Senapan serbu SS1-M2 yang diproduksi oleh PT Pindad telah membuktikan dirinya sebagai salah satu senjata unggulan yang memiliki keunggulan istimewa bagi Korps Marinir TNI AL.
Dengan fitur-fitur canggih dan desain yang dioptimalkan, SS1-M2 telah terbukti menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan satuan Marinir, terutama dalam menjalankan misi-misi di lingkungan laut dan perairan.
Mengambil dasar desain dari SS1-V2, SS1-M2 mengalami berbagai modifikasi dan penyesuaian agar dapat beroperasi dengan optimal di lingkungan maritim.
BACA JUGA:Rusia Mengerahkan Sukhoi Su-57 dalam Operasi Militer di Wilayah Ukraina
BACA JUGA:Indonesia Resmi Akuisisi Pesawat Tanker Airbus A330 MRTT untuk TNI AU
Konsep "Marinized" yang diusung oleh SS1-M2 menandakan komitmen untuk menghasilkan senjata yang tangguh dan handal, mampu bertahan dalam kondisi yang keras dan ekstrem di laut dan perairan.
Salah satu keunggulan yang paling mencolok dari SS1-M2 adalah pemberian coating khusus yang membuatnya tahan terhadap korosi dan karat.
Ini menjadi faktor penting dalam mempertahankan kualitas dan daya tahan senjata tersebut di lingkungan yang sering kali penuh dengan asam dan kelembaban tinggi.
BACA JUGA:Teknologi KAAN: Melampaui Batas dengan Pesawat Tempur Generasi Kelima Terbaru Turki
BACA JUGA:Kemandirian Teknologi: Kolaborasi Indonesia dan Turki dalam Produksi 6 Drone
Spesifikasi fisik SS1-M2 juga menunjukkan tingkat presisi dan kualitas yang tinggi.
Dengan panjang popor saat dipanjangkan mencapai 890 mm dan panjang saat dilipat hanya sekitar 666 mm, SS1-M2 memungkinkan mobilitas yang optimal bagi para prajurit, terutama dalam situasi yang membutuhkan gerakan cepat dan fleksibilitas tinggi.
Laras SS1-M2 memiliki panjang sekitar 363 mm dengan karakteristik 6 alur, memberikan akurasi yang tinggi dalam menembak pada berbagai jarak.
Bobot senjata yang cukup ringan, sekitar 3,91 kg dalam keadaan kosong dan 4,27 kg dalam keadaan penuh, menjadikannya nyaman untuk digunakan dalam misi-misi yang memerlukan mobilitas tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: