Gelar Konferensi Internasional ICT, Pendekatan Digital BPJS Kesehatan Jadi Acuan Terbaik

Gelar Konferensi Internasional ICT, Pendekatan Digital BPJS Kesehatan Jadi Acuan Terbaik

Konferensi Internasional ICT--

BACA JUGA:Dukung UMKM Go Global, Mitra Binaan Pusri Ikuti Pameran Pesona Kriya Pupuk Indonesia

"Dukungan ICT sebagai pendorong, penggerak, dan akselerator Program JKN di Indonesia sangat penting untuk meningkatkan efektivitas program dan kualitas layanan.

Dengan cakupan layanan JKN yang luas dan tingginya jumlah transaksi, kecepatan dan ketepatan dalam menjalankan program ini memerlukan penggunaan ICT dan transformasi digital sebagai suatu keharusan," ujarnya.

Presiden ISSA, Mohammed Azman, berharap kegiatan ini dapat menciptakan dan memperkuat jaminan sosial di seluruh dunia, menjadikan teknologi informasi sebagai prioritas bagi pengelola jaminan sosial global.

Azman menyebut bahwa transformasi digital diproyeksikan memberikan nilai tambah sebesar 100 triliun dolar untuk ekonomi dunia pada tahun 2025.

BACA JUGA:Solusi Ampuh: Tips Mengatasi Laptop yang Sulit Terhubung ke WiFi

Ketua OJK, Mahendra Siregar, menambahkan bahwa pengelolaan Program JKN oleh BPJS Kesehatan merupakan contoh baik dalam industri jasa kesehatan, dengan manfaat yang dirasakan untuk kepentingan peserta.

Namun, untuk menjaga optimalitas pengelolaan Program JKN, aspek manajemen risiko, pengelolaan keuangan, tata kelola yang baik, dan kehati-hatian diperlukan.

Selama konferensi, BPJS Kesehatan juga berbagi pengalaman terkait pengelolaan infrastruktur data nasional untuk Program JKN.

Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan, Mundiharno, serta Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, memberikan wawasan tentang peran ICT sebagai pendorong utama dalam penyelenggaraan Program JKN.

BACA JUGA: Promo Kamar Spesial Salatin Hotel Palembang untuk Kenyamanan Menginap Selama Bulan Ramadhan

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati, membahas bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat membantu mendeteksi data kecurangan di fasilitas kesehatan, sedangkan Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, David Bangun, berbagi pengalaman tentang pemanfaatan ICT untuk meningkatkan cakupan kepesertaan, pengelolaan informasi, aduan, dan layanan administrasi.

Selain berbagi pengalaman, BPJS Kesehatan juga memamerkan inovasi-inovasi, seperti aplikasi Mobile JKN, fitur I-Care JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), dan aplikasi pemantauan minum obat untuk penderita tuberkulosis, yang kini menjadi favorit di kalangan masyarakat.

Ghufron menyimpulkan, "Kami berharap melalui kegiatan ini, BPJS Kesehatan dapat memperoleh manfaat dari pertukaran ilmu pengetahuan dan pengalaman, yang dapat diterapkan untuk optimalisasi layanan Program JKN."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: