Pengganti BBM Pertalite Dijual Lebih Mahal, Beban Masyarakat Bakal Makin Berat

Pengganti BBM Pertalite Dijual Lebih  Mahal, Beban Masyarakat Bakal Makin Berat

Aktifitas pelayanan pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM). F koer Palpos--

BACA JUGA:Inovasi Layanan Publik: BPJS Kesehatan Hadir di Mall Pelayanan Publik Jakabaring Palembang

Menurut Veri, langkah ini dapat memicu kenaikan harga BBM, yang pada gilirannya akan mengurangi daya beli masyarakat.

"Dampak yang paling signifikan adalah meningkatnya jumlah penduduk miskin karena turunnya nilai mata uang akibat kenaikan harga," ungkapnya, Minggu (24/3).

Selain itu, Veri juga memperingatkan tentang potensi resesi ekonomi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akibat kebijakan tersebut.

BACA JUGA:Rencana Pemerintah Menaikan PPN Jadi 12 Persen, Pengamat : Masyarakat Bakal Menanggung Beban

BACA JUGA:Palembang Satu-Satunya Kota Meraih Penghargaan dari Menpan RB, Ini yang Sudah Dilakukan..

"Kenaikan harga BBM dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan memicu resesi yang berpotensi merugikan banyak pihak," tegasnya.

Lebih lanjut, Veri juga mengkhawatirkan potensi ancaman gizi buruk di masyarakat akibat dampak ekonomi yang negatif dari kenaikan harga BBM.

"Kondisi ekonomi yang sulit dapat mengakibatkan berkurangnya akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi, sehingga meningkatkan risiko gizi buruk di kalangan yang rentan," jelasnya.

BACA JUGA:Pendangkalan Pelabuhan Tanjung Api-api Ancam Keselamatan Transportasi Penyeberangan

BACA JUGA:Pemerintah Harus Berpihak pada Masyarakat : Terkait Penyelesaian Masalah di Pasar 16 Ilir

Dalam konteks ini, Veri mendorong pemerintah untuk melakukan pertimbangan matang terkait kebijakan tersebut.

"Perlu adanya kajian mendalam tentang dampak sosial dan ekonomi dari penghapusan BBM Pertalite ini, serta langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk menghindari dampak negatif yang merugikan masyarakat luas," tutupnya. ***

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: