Pengganti BBM Pertalite Dijual Lebih Mahal, Beban Masyarakat Bakal Makin Berat

Pengganti BBM Pertalite Dijual Lebih  Mahal, Beban Masyarakat Bakal Makin Berat

Aktifitas pelayanan pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM). F koer Palpos--

PALEMBANG, PALPOS.ID - Kebijakan pemerintah yang akan menghapus BBM jenis Pertalite dan akan digantikan BBM jenis baru rencananya akan direalisasikan tahun 2024 ini.

Namun hingga saat ini, belum ada Keputusan resmi kapan BBM bersubsidi Pertalite tersebut dihapuskan.

Persoalannya, BBM jenis baru tersebut kabarnya lebih mahal dari Pertalite. Yaitu Pertama Max Green menjadi jenis bensin pengganti Pertalite.

BACA JUGA:Momentum Ramadan, XL Axiata Donasikan Router dan Kuota Data ke Perguruan Islam

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Provinsi di Sumatera Selatan: Potret Kompleksitas dan Potensi Palapa Selatan

Diperkirakan harga BBM jenis ini lebih mahal dibanding BBM bersubsidi Pertalite. Yaitu lebih tinggi berkisar Rp 4000 an.

Pertamax Green 92 ini  punya kadar RON atau oktan lebih tinggi yakni 92.

Bensin pengganti Pertalite sendiri kadar oktannya hanya 90. 

BACA JUGA:Kekhilafan Anggapan: Kerugian Perseroan BUMN Bukan Merugikan Negara

BACA JUGA:BSB Syariah Gelar Pasar Beduk, Berkolaborasi dengan Kecamatan Sako

Selain itu, Pertamax Green 92 tersebut sudah dijual di beberapa pom bensin atau SPBU Pertamina di Jakarta dan Surabaya.

Terkait kebijakan ini, Pemerhati Kebijakan Publik, Ir Veri Kurniawan angkat bicara.

Veri  menyoroti dampak yang mungkin timbul dari kebijakan ini, terutama terkait dengan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Pastikan Akses Layanan JKN Selama Libur Lebaran, Siagakan Posko Mudik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: