Kontroversi dan Dukungan Terhadap Oknum Aiptu FN dan Tisp Menghadapi Debt Collector

Kontroversi dan Dukungan Terhadap Oknum Aiptu FN dan Tisp Menghadapi Debt Collector

Dukungan kepada Polda Sumsel untuk memberantas aksi premanisme berkedok debt collector. Foto : Dokumen palpos.--

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID- Insiden tragis terjadi di area parkir PS Palembang pada Sabtu 23 Maret 2024, saat dua debt collector diserang dengan penembakan dan penusukan oleh seorang oknum polisi, Aiptu FN. Kejadian tersebut telah menjadi perbincangan hangat di media mainstream dan online, serta memicu gelombang perdebatan di media sosial.

Dukungan terhadap Aiptu FN yang menjadi pelaku penusukan dan penembakan terhadap dua debt collector mengalir dari sebagian masyarakat, yang merasa bahwa tindakan tersebut merupakan respons terhadap perilaku meresahkan para debt collector yang kerap melakukan penarikan dan perampasan di jalan.

Namun, tidak semua masyarakat setuju dengan tindakan tersebut. Sebagian menilai bahwa masalah kredit macet adalah risiko yang harus ditanggung, dan menghimbau untuk menghindari gaya hidup konsumtif yang dapat memperburuk kondisi keuangan.

Di tengah kontroversi ini, sejumlah konten kreator juga turut ambil bagian dengan membagikan tips menghadapi debt collector. Salah satunya adalah vidio yang dibagikan oleh akun BANGem88 di Snack Vidio, di mana seorang yang mengaku sebagai Jaklyn Chopper memberikan tips-tips penting dalam menghadapi situasi tersebut.

BACA JUGA:Gempa di Bengkulu Selatan, Warga Kota Lubuklinggau Rasakan Guncangan Kuat

BACA JUGA:Diduga Melanggar Etik, Komisioner KPU dan Bawaslu Muratara Dilaporkan ke DKPPU RI

Sementara itu, pihak berwenang telah mulai menangani kasus ini. Dira Oktasari, istri salah satu debt collector yang menjadi korban, telah melaporkan insiden tersebut ke Polda Sumsel. Begitu juga dengan DS, istri Aiptu FN, yang melaporkan peristiwa pengeroyokan dan perampasan mobil oleh debt collector.

Oknum Aiptu FN sendiri, yang sebelumnya sempat menghilang, akhirnya menyerahkan diri ke Polda Sumsel dengan didampingi oleh atasan langsungnya dari Kasat Samapta dan Kasi Propam Polres Lubuklinggau. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan yang berkelanjutan. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: