Indonesia Pernah Alami Mimpi Buruk Akibat Embargo Senjata Oleh AS
--
NASIONAL, PALPOS.ID-Di tengah dinamika geopolitik global, Indonesia terus mengupayakan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk memperkuat pertahanan negara.
Salah satu langkah yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, adalah dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan produsen pesawat Amerika Serikat,
Boeing, untuk pembelian jet tempur F-15EX.
BACA JUGA:DI Tengah Konflik Ukraina Rusia Produksi Massal Bom FAB-3000 Paling Merusak di Dunia
BACA JUGA:Prancis dan Jerman Berbagi Peran untuk Membangun Tank Generasi Mendatang
Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, meskipun ada kekhawatiran terkait kemampuan jet tempur generasi 4.5 ini yang belum dilengkapi dengan teknologi menghindari radar atau siluman (stealth).
Namun, hal ini juga menyoroti bahwa Indonesia masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan alutsista, menandakan belum sepenuhnya mandiri dalam industri pertahanan.
Penting untuk dicatat bahwa Indonesia pernah mengalami embargo oleh Amerika Serikat di masa lalu, sebagai dampak dari peristiwa pembantaian Santa Cruz di Timor Timur pada tahun 1991.
BACA JUGA:Indonesia Pesan Enam Frigat Kelas FREMM dari Italia: Kerjasama Strategis PT PAL dan Fincantieri
BACA JUGA:Prancis dan Jerman Berbagi Peran untuk Membangun Tank Generasi Mendatang
Embargo tersebut membuat Indonesia tidak bisa memperoleh suku cadang untuk beberapa pesawat tempur yang digunakan oleh TNI, termasuk F-16 Fighting Falcon, F-5 Tiger, dan C-130 Hercules.
Dampak embargo tersebut sangat dirasakan oleh kekuatan tempur udara Indonesia, dengan banyak pesawat militer yang harus di-grounded karena tidak dapat beroperasi tanpa suku cadang yang diperlukan.
Bahkan, beberapa pesawat yang tergolong baru pun tidak dapat digunakan secara optimal, mengurangi efektivitas pertahanan udara Indonesia.
BACA JUGA:AUKUS Pilih BAE Systems dan ASC Pty untuk Bangun Armada Kapal Selam Nuklir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: