Megaproyek Kota Baru Lampung: Mimpi yang Pecah di Tengah Ketidakpastian Anggaran

Megaproyek Kota Baru Lampung: Mimpi yang Pecah di Tengah Ketidakpastian Anggaran

Megaproyek Kota Baru Lampung: Mimpi yang Pecah di Tengah Ketidakpastian Anggaran.-Foto: Romi-dokumen /Palpos.Id

Namun, setelah kepemimpinannya berakhir, proyek ini dihentikan oleh Gubernur Ridho Ficardo. 

Alasan penghentian proyek adalah pengalihan anggaran ke sektor infrastruktur, irigasi, pariwisata, dan sumber energi.

BACA JUGA:Empat Nama Otonomi Baru Pemekaran Kabupaten Lampung Selatan: Hasil Penelitian Unila di Lampung

BACA JUGA:Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Lampung Selatan Mengusulkan Kota Natar sebagai Otonomi Baru di Lampung

Hingga saat ini, kelanjutan pembangunan Kota Baru masih menjadi pertanyaan besar di tengah masyarakat Lampung.

Tantangan Kendala Anggaran dan Akses Jalan Rusak

Proyek Kota Baru Lampung tidak hanya menghadapi masalah pembangunan bangunan yang terbengkalai, tetapi juga kondisi akses jalan yang rusak parah di sekitarnya. 

Gedung-gedung tak bertuan ini menambah kesan suram di kawasan tersebut. 

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, mengakui bahwa kelanjutan proyek Kota Baru terkendala oleh masalah anggaran.

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Wilayah di Pulau Sumatera: Kabupaten Natar Agung Pemekaran Lampung Tetap Konsisten

BACA JUGA:Rencana Pemekaran Daerah Otonomi Baru di Lampung: Bertahun-tahun Menunggu Persetujuan Pemerintah Pusat

Pemerintah Provinsi Lampung lebih fokus pada perbaikan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia.

Dampak pada Masyarakat: Korban Ketidakpastian Proyek

Keterbengkalaiannya proyek Kota Baru Lampung bukan hanya merugikan pemerintah, tetapi juga masyarakat setempat. 

Lahan yang seharusnya menjadi pusat pemerintahan kini dimanfaatkan oleh warga untuk bercocok tanam, bahkan di atas pembatas jalan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: