Mengintip Kecanggihan Atmaca, Rudal Anti-Kapal Turki yang Sulit Dideteksi Radar Musuh

NASIONAL, PALPOS.ID-Indonesia dan Turki telah menjalin kerjasama yang menjanjikan dalam memproduksi rudal anti-kapal yang canggih, dengan transfer teknologi dari Roketsan Turki.

Rudal yang dimaksud adalah Atmaca, sebuah inovasi terbaru dalam industri pertahanan yang menarik perhatian banyak pihak.

Atmaca, dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Roketsan Turki, adalah rudal anti-kapal jarak menengah yang memiliki jangkauan lebih dari 200 kilometer.

BACA JUGA:Mengungkap Drone Shahed 136 Iran, Drone Murah Yang Membuat Israel Kalang Kabut

BACA JUGA: Menhan RI Terima Telepon Diplomatik Dari Presiden Korea Selatan Untuk Lanjuti Kemitraan Pertahanan

Keunggulan utama rudal ini terletak pada kemampuannya untuk diluncurkan dari berbagai platform, seperti kapal perang, kapal selam, dan pesawat udara.

Salah satu aspek yang membuat Atmaca menjadi andalan Angkatan Bersenjata Turki adalah kemampuannya yang sangat akurat dan sulit terdeteksi oleh radar musuh. Hal ini tentu menjadi nilai tambah yang signifikan dalam strategi pertahanan suatu negara.

Ditenagai oleh mesin turbojet dan mampu mencapai kecepatan tertinggi lebih dari Mach 0,8, Atmaca memiliki fleksibilitas yang luar biasa dalam melakukan misi serangan.

BACA JUGA:Mengungkap Kemampuan Rudal Mematikan Kh-69 Rusia Yang Membuat Pertahanan Udara Ukrania Frustasi

BACA JUGA:Boeing Raih Kontrak USD 90,1 Juta Untuk Peningkatan P-8A Poseidon Australia

Kemampuannya untuk terbang di ketinggian rendah guna menghindari deteksi radar, serta kemampuan untuk diprogram terbang di ketinggian tinggi, membuatnya menjadi ancaman yang sulit diatasi bagi pertahanan udara musuh.

Rudal ini dilengkapi dengan berbagai sistem navigasi canggih, seperti GPS, navigasi inertial, dan Active radar homing (ARH), yang memungkinkannya untuk menghantam target dengan presisi tinggi, bahkan dalam kondisi cuaca buruk sekalipun.

Atmaca juga dapat diluncurkan dari berbagai platform, mulai dari kapal-kapal perang kelas Ada, Istanbul, hingga TF-2000, serta diintegrasikan ke helikopter T-129 ATAK dan UCAV Bayraktar TB2.

BACA JUGA:Rafale Prancis Sokong Pertahanan Udara Israel dalam Menghalau Drone Iran

Sumber: