Revolusi Pertahanan Malaysia dalam Kendaraan Lapis Baja
--
BACA JUGA:Angkatan Udara Amerika Sukses Uji Terbang X-62 Vista Menggunakan Kecerdasan Pilot AI
Hasilnya menunjukkan bahwa Tarantula tidak hanya kuat, tetapi juga tangguh dalam menghadapi berbagai rintangan dan kondisi operasional.
Desain Tarantula mengutamakan perlindungan dan efektivitas dengan konfigurasi yang optimal untuk medan perang modern.
Mesin yang terletak di depan, awak di tengah, dan kompartemen pasukan di belakang, membuat distribusi berat yang seimbang dan meningkatkan mobilitas.
BACA JUGA:Rusia Sukses Jatuhkan Empat Rudal ATACMS AS di Crimea
BACA JUGA:Kapabilitas Militer China dengan Peluncuran ALBM KD-21 dari Pesawat Pembom H-6K
Bodi kendaraan menyediakan perlindungan balistik dari senjata kecil dan perlindungan ranjau dengan standar STANAG Level 2a/b.
Selain itu, lebih dari 70% komponen Tarantula diproduksi lokal, termasuk sasis dan bodi, sementara sisanya melibatkan komponen impor seperti gardan dan transmisi, yang menunjukkan keterampilan manufaktur dan keunggulan teknis Malaysia dalam industri pertahanan.
Pada bulan Agustus 2023, Mildef telah menyerahkan 178 unit Tarantula kepada Tentera Darat Malaysia, menggantikan armada pengangkut personel lapis baja Condor 4x4 yang lebih tua.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Senapan SS Bullpup dari PT Pindad Yang Dilupakan
BACA JUGA:Tak Terlihat vs Tak Tertandingi: Menguji Efektivitas S-400 Melawan F-35
Keberhasilan ini menandai tonggak penting dalam komitmen Mildef untuk mendukung dan meningkatkan kapabilitas pertahanan nasional.
Kesimpulannya, TSM-Mildef Tarantula HMAV 4x4 adalah manifestasi dari inovasi pertahanan yang tangguh dan adaptif, dirancang untuk menjawab kebutuhan keamanan modern dengan teknologi canggih dan desain yang mendahulukan keamanan serta kenyamanan para prajurit.
Dengan kendaraan ini, Malaysia tak hanya memperkuat pertahanan nasional, tetapi juga menetapkan standar baru dalam industri pertahanan global.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: