UEA Pilih J-20 China sebagai Alternatif dalam Pembelian Jet Tempur Siluman F-35 Amerika Serikat
--
BACA JUGA:Angkatan Udara Amerika Sukses Uji Terbang X-62 Vista Menggunakan Kecerdasan Pilot AI
Namun, meskipun ada kemajuan dalam hubungan militer dengan China, UEA tetap menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan teknologi canggih China ke dalam angkatan udaranya.
Dibandingkan dengan F-35, yang dirancang untuk keunggulan teknologi dan integrasi dengan jaringan pertahanan Barat, J-20 masih harus membuktikan kemampuannya dalam operasi gabungan dan kompatibilitas dengan sistem yang ada.
UEA telah lama mengandalkan teknologi pertahanan Barat, seperti pesawat F-16 dan Mirage Prancis 2000-9, untuk memastikan keamanan nasionalnya.
BACA JUGA:Rusia Sukses Jatuhkan Empat Rudal ATACMS AS di Crimea
BACA JUGA:Kapabilitas Militer China dengan Peluncuran ALBM KD-21 dari Pesawat Pembom H-6K
Namun, dengan mempertimbangkan J-20, UEA tampaknya bersiap untuk diversifikasi portofolio militernya, potensial mengubah keseimbangan kekuatan regional dan mempengaruhi hubungan militer dengan negara-negara Barat.
Jika UEA memutuskan untuk memproses pembelian J-20, ini akan mencerminkan pergeseran taktis yang mungkin memiliki dampak jangka panjang terhadap dinamika geopolitik di Timur Tengah dan hubungan AS-UEA.
Selain itu, langkah ini dapat diinterpretasikan sebagai strategi UEA untuk meningkatkan leverage dalam negosiasi yang tersendat dengan AS mengenai F-35.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Senapan SS Bullpup dari PT Pindad Yang Dilupakan
BACA JUGA:Tak Terlihat vs Tak Tertandingi: Menguji Efektivitas S-400 Melawan F-35
Di tengah pertimbangan ini, analisis mendalam terhadap kemampuan teknis dan taktis J-20 dibandingkan dengan F-35 menjadi penting.
Kemampuan J-20 untuk operasi supersonik tanpa afterburner, khususnya, menawarkan beberapa keuntungan aerodinamis. Namun, pertanyaan tentang interoperabilitas dan kompatibilitas tetap menjadi perhatian utama.
UEA kini dihadapkan pada keputusan strategis yang akan membentuk arah masa depan kekuatannya, mempengaruhi aliansi regional dan memainkan peran kunci dalam stabilitas keamanan regional.
BACA JUGA:Transformasi Pertahanan: Prancis dan Jerman Berkolaborasi dalam Proyek MGCS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: