Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Pembentukan Lima Provinsi Otonomi Baru Antara Aspirasi dan Tantangan

Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Pembentukan Lima Provinsi Otonomi Baru Antara Aspirasi dan Tantangan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
SUMATERA UTARA, PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Pembentukan Lima Provinsi Otonomi Baru Antara Aspirasi dan Tantangan.
Pemekaran wilayah Provinsi Sumatera Utara terus menjadi topik hangat dalam pembahasan regional di Indonesia.
Meskipun moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) belum dicabut oleh Pemerintah Pusat, wacana mengenai pembentukan Provinsi Kepulauan Nias, Provinsi Tapanuli, Provinsi Sumatera Tenggara, Provinsi Sumatera Timur, dan Provinsi Toba Raya terus berkembang.
Update Terbaru: Pemekaran Provinsi Sumatera Utara Menuju Lima Provinsi Baru
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Upaya Membangun Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Nias
BACA JUGA:Wacana Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Menuju Terbentuknya Provinsi Sumatera Tenggara
Menyusul perkembangan terkini, usulan pemekaran Provinsi Sumatera Utara telah mencapai titik baru dengan rencana pembentukan lima provinsi daerah otonomi baru (DOB).
Realitas pemekaran ini dinilai realistis mengingat luas wilayah Sumatera Utara yang mencapai 72.981 kilometer persegi.
Provinsi Sumatera Utara saat ini terdiri dari 8 kota dan 25 kabupaten, menjadikannya salah satu provinsi terbesar di Indonesia.
Dengan jumlah penduduk mencapai 15.372.437 jiwa atau sekitar 210 jiwa per kilometer persegi, Sumatera Utara berada di peringkat empat nasional setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Aspirasi Rakyat dan Tokoh Masyarakat Lokal
Penting untuk dicatat bahwa usulan pemekaran wilayah ini bukan semata-mata inisiatif dari pemerintah, tetapi juga mencerminkan aspirasi rakyat dan tokoh masyarakat setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: