Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Sembilan Kecamatan Gabung Daerah Otonomi Baru Kabupaten Tasikmalaya Utara

Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Sembilan Kecamatan Gabung Daerah Otonomi Baru Kabupaten Tasikmalaya Utara

Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Sembilan Kecamatan Gabung Daerah Otonomi Baru Kabupaten Tasikmalaya Utara.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Tantangan dan Tanggapan Pemerintah

Plt Kabag Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Opan Novianto, menyatakan bahwa usulan DOB Tasikmalaya Utara belum resmi diajukan ke Bidang Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Tasikmalaya. 

Usulan ini masih berupa aspirasi dari masyarakat melalui presidium dan baru sampai ke DPRD Tasikmalaya. 

Namun, Opan Novianto menekankan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan dan memastikan semua proses berjalan sesuai aturan.

Potensi Pariwisata dan Perdagangan

Wilayah Tasikmalaya Utara memiliki berbagai destinasi wisata yang menarik dan berpotensi besar untuk dikembangkan. 

Dengan adanya pemekaran ini, diharapkan infrastruktur pariwisata dapat ditingkatkan, sehingga menarik lebih banyak wisatawan lokal dan internasional. 

Selain itu, pusat perdagangan dan jasa yang ada di wilayah ini juga dapat berkembang lebih pesat dengan dukungan administrasi yang lebih fokus.

Pembangunan Infrastruktur

Salah satu tujuan utama pemekaran wilayah adalah meningkatkan kualitas infrastruktur di daerah tersebut. 

Dengan menjadi DOB, Kabupaten Tasikmalaya Utara diharapkan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat dalam hal pembangunan jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya. 

Peningkatan infrastruktur ini tidak hanya akan memperbaiki kualitas hidup warga, tetapi juga menarik lebih banyak investasi ke wilayah ini.

Tantangan Ekonomi dan Lingkungan

Seiring dengan potensi besar yang dimiliki, Kabupaten Tasikmalaya Utara juga dihadapkan pada tantangan dalam mengelola sumber daya alamnya secara berkelanjutan. 

Pengembangan potensi geothermal, misalnya, harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan agar tidak merusak ekosistem yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: