Jembatan Selat Sunda: Wacana Sejak 1960, Anggaran Rp200 Triliun, Hubungkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali

Jembatan Selat Sunda: Wacana Sejak 1960, Anggaran Rp200 Triliun, Hubungkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali

Jembatan Selat Sunda: Wacana Sejak 1960, Anggaran Rp200 Triliun, Hubungkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

PALPOS.ID - Jembatan Selat Sunda: Wacana Sejak 1960, Anggaran Rp200 Triliun, Hubungkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali.

Sejarah Gagasan dan Perkembangan

Awal Mula Ide Pembangunan Jembatan

Ide awal pembangunan Jembatan Selat Sunda dicetuskan oleh Prof. Sedyatmo, seorang Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung, pada tahun 1960. 

Prof. Sedyatmo memiliki visi untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera melalui sebuah jembatan yang melintasi Selat Sunda. 

Gagasan ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua pulau tersebut.

BACA JUGA:40 Tahun Menunggu: Herman Deru Hadiri Syukuran Pembangunan Jembatan Penghubung Kabupaten OKI-Banyuasin

BACA JUGA:Elen Setiadi Tekankan Penyelesaian Masalah Pembangunan Tol Kapal Betung hingga Jembatan Musi V

Perubahan Menjadi Terowongan Bawah Laut

Pada era kepemimpinan Ir. Soekarno, rencana jembatan ini sempat berubah menjadi terowongan bawah laut atas permintaan sang presiden. 

Soekarno beranggapan bahwa terowongan bawah laut akan lebih aman dan strategis dibandingkan dengan jembatan. 

Namun, rencana tersebut tidak pernah terealisasi dan hanya menjadi sebuah wacana.

Kebangkitan Kembali Gagasan Jembatan di Tahun 1990-an

Gagasan pembangunan jembatan Selat Sunda kembali mencuat pada tahun 1990-an setelah dilakukan berbagai pengkajian ulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: