Jembatan Selat Sunda: Wacana Sejak 1960, Anggaran Rp200 Triliun, Hubungkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali

Jembatan Selat Sunda: Wacana Sejak 1960, Anggaran Rp200 Triliun, Hubungkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali

Jembatan Selat Sunda: Wacana Sejak 1960, Anggaran Rp200 Triliun, Hubungkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan Jembatan Selat Sunda adalah dampak lingkungan dan sosial. 

Proyek ini harus mempertimbangkan dampak terhadap ekosistem laut dan kehidupan masyarakat setempat. 

Selain itu, penolakan dari beberapa pihak, seperti pemerintah daerah Bali, menunjukkan adanya resistensi sosial terhadap proyek ini.

Biaya dan Pendanaan

Dengan perkiraan biaya mencapai Rp200 triliun, pendanaan menjadi salah satu tantangan utama. 

Pemerintah harus mencari sumber pendanaan yang tepat, baik dari anggaran negara, investor swasta, maupun pinjaman internasional. 

Selain itu, pengelolaan dana yang transparan dan efisien sangat penting untuk memastikan kelancaran proyek ini.

Keamanan dan Ketahanan Infrastruktur

Keamanan dan ketahanan jembatan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami, juga menjadi perhatian utama. 

Selat Sunda merupakan wilayah yang rawan gempa, sehingga desain dan konstruksi jembatan harus memenuhi standar keamanan yang tinggi untuk menghindari kerusakan dan korban jiwa.

Jadi, proyek Jembatan Selat Sunda merupakan salah satu proyek infrastruktur yang paling ambisius dan strategis di Indonesia. 

Meskipun telah melalui berbagai tahap perencanaan dan studi kelayakan, proyek ini menghadapi banyak tantangan yang harus diatasi sebelum bisa direalisasikan. 

Dengan potensi manfaat ekonomi yang besar, proyek ini tetap menjadi harapan bagi banyak pihak untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: