Pilkada DKI Jakarta 2024: Tradisi Kekalahan Petahana di Ibu Kota Berlanjut

Pilkada DKI Jakarta 2024: Tradisi Kekalahan Petahana di Ibu Kota Berlanjut

Pilkada DKI Jakarta 2024: Tradisi Kekalahan Petahana di Ibu Kota Berlanjut.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Ia menggandeng Djarot Saiful Hidayat, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur saat itu, sebagai pasangannya. 

Mereka diusung oleh koalisi PDIP dan beberapa partai lainnya.

BACA JUGA:Palembang Bank Sumselbabel vs Jakarta Lavani Allo Bank : Duel Sengit Menuju Final Proliga 2024

BACA JUGA:Final Proliga 2024 : Comeback Dramatis Bank Sumselbabel Menang 3-2 Atas Jakarta Bhayangkara

Namun, Pilkada 2017 menjadi salah satu kontestasi politik paling panas dalam sejarah Jakarta. 

Selain Ahok-Djarot, kontestasi ini juga diikuti oleh pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. 

Agus adalah putra dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, sementara Anies Baswedan adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada putaran pertama, Ahok-Djarot memimpin dengan perolehan suara tertinggi, namun belum cukup untuk menang langsung. Mereka harus menghadapi Anies-Sandi di putaran kedua. 

Pada akhirnya, nasib yang sama seperti yang dialami Foke menimpa Ahok. Meskipun unggul di putaran pertama, Ahok-Djarot kalah di putaran kedua dengan memperoleh 42,04 persen suara, sedangkan Anies-Sandi meraih 57,96 persen suara.

Kekalahan Ahok menjadi lebih tragis karena tak lama setelah itu, ia harus menghadapi kasus hukum terkait penistaan agama yang membuatnya dijatuhi hukuman penjara. 

Jabatan Gubernur DKI Jakarta kemudian diemban oleh wakilnya, Djarot, yang menyelesaikan sisa masa jabatan hingga Anies dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Pilkada DKI Jakarta 2024: Anies Baswedan Gagal Maju Lagi

Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi sorotan karena Anies Baswedan, yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dari 2017 hingga 2022, tidak bisa melanjutkan tugasnya sebagai petahana. 

Tidak seperti pendahulunya, Anies tidak kalah dalam pemilihan, melainkan tidak mendapat dukungan partai politik untuk maju kembali dalam Pilkada 2024.

Padahal, elektabilitas Anies dalam berbagai survei menunjukkan hasil yang cukup tinggi, membuat banyak pihak terkejut ketika ia gagal mendapatkan tiket pencalonan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: