Wacana Pembentukan Tiga Provinsi Baru di Sulawesi Selatan: Solusi Pemekaran untuk Pemerataan Pembangunan

Wacana Pembentukan Tiga Provinsi Baru di Sulawesi Selatan: Solusi Pemekaran untuk Pemerataan Pembangunan

Wacana Pembentukan Tiga Provinsi Baru di Sulawesi Selatan: Solusi Pemekaran untuk Pemerataan Pembangunan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

SULAWESI SELATAN, PALPOS.ID - Wacana Pembentukan Tiga Provinsi Baru di Sulawesi Selatan: Solusi Pemekaran untuk Pemerataan Pembangunan.

Pemekaran wilayah terus menjadi topik penting di Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan. 

Meskipun Pemerintah Pusat belum mencabut moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB), perjuangan untuk pemekaran wilayah di Sulawesi Selatan tetap berjalan. 

Provinsi ini dinilai memiliki potensi besar, namun pengelolaan sumber daya dan pelayanan publik yang lebih baik dianggap dapat dicapai melalui pembentukan tiga provinsi baru. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Usul Bentuk Tiga Provinsi Daerah Otonomi Baru dan Gabungan Provinsi Lain

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Wacana Daerah Otonomi Baru Provinsi Luwu Raya dan Bugis Timur

Luas wilayah Sulawesi Selatan yang mencapai 46.717 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih dari 9 juta jiwa menjadi alasan utama bagi berbagai pihak untuk terus memperjuangkan wacana pemekaran.

Latar Belakang Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan adalah provinsi yang kaya akan potensi sumber daya alam, budaya, dan pariwisata. 

Berbagai sektor seperti pertanian, perikanan, perkebunan, hingga pariwisata memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian wilayah. 

Namun, masalah yang dihadapi adalah sulitnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah yang begitu luas. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Potensi Ekonomi Bone Ibukota Daerah Otonomi Baru Provinsi Bugis Timur

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Batas Wilayah Tana Toraja Ibukota Daerah Otonomi Baru Tana Toraja

Selain itu, tingginya jumlah penduduk menambah kompleksitas dalam menyediakan layanan publik yang efisien dan efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: