85 Juta Pekerjaan Terancam Hilang pada 2025, Presiden Jokowi: AI dan Otomasi Jadi Tantangan Besar

85 Juta Pekerjaan Terancam Hilang pada 2025, Presiden Jokowi: AI dan Otomasi Jadi Tantangan Besar

85 Juta Pekerjaan Terancam Hilang pada 2025, Presiden Jokowi: AI dan Otomasi Jadi Tantangan Besar.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

PALPOS.ID - 85 Juta Pekerjaan Terancam Hilang pada 2025, Presiden Jokowi: AI dan Otomasi Jadi Tantangan Besar.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan keras mengenai dampak teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI) dan otomasi, terhadap lapangan kerja di masa depan. 

Dalam Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Seminar Nasional 2024 yang diadakan di Surakarta, Jawa Tengah, Jokowi menyebutkan bahwa sebanyak 85 juta pekerjaan diprediksi akan hilang pada tahun 2025 akibat kemajuan pesat dalam teknologi otomatisasi dan kecerdasan buatan di berbagai sektor ekonomi.

"Jika kita membaca laporan-laporan, pada tahun 2025 akan ada 85 juta pekerjaan yang hilang. Ini adalah angka yang sangat besar, bukan jumlah yang kecil," ujar Presiden Jokowi dalam pidatonya di hadapan ratusan peserta seminar yang dihadiri oleh akademisi, pengusaha, serta praktisi ekonomi dan teknologi dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA:AMSI Diskusi Terbuka: Antara Keterlambatan Publisher's Right dan Tantangan AI bagi Media Indonesia

BACA JUGA:Tunjangan Pengangguran: 10 Negara yang Memberikan Bantuan untuk Warganya yang Kehilangan Pekerjaan

Peran AI dan Otomasi dalam Menggeser Lapangan Kerja

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa AI dan otomasi menjadi salah satu faktor utama di balik hilangnya pekerjaan dalam jumlah besar. 

Teknologi ini semakin mengambil alih pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia, terutama dalam sektor industri, jasa, dan manufaktur.

"Semua sekarang ini mulai mengarah ke otomasi. Awalnya kita hanya berhadapan dengan otomasi mekanik. Kini, muncul AI, analitik data, dan otomasi yang lebih canggih. Setiap hari, teknologi baru muncul dan berkembang sangat cepat," jelas Jokowi.

Teknologi AI mampu melakukan pekerjaan yang sebelumnya membutuhkan tenaga manusia, mulai dari analisis data, pengambilan keputusan, hingga otomatisasi dalam produksi. 

BACA JUGA:Sediakan 500 Lowongan Pekerjaan, Pj Wako Prabumulih: Tujuannya Untuk Mengurangi Pengangguran

BACA JUGA:Disnaker Palembang Gelar Job Fair 2024, Ada 40 Perusahaan Buka 30 Lowongan Pekerjaan

Hal ini membuat kebutuhan akan tenaga manusia berkurang secara drastis, terutama pada pekerjaan rutin yang bersifat manual dan bisa diotomatisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: