85 Juta Pekerjaan Terancam Hilang pada 2025, Presiden Jokowi: AI dan Otomasi Jadi Tantangan Besar

Tantangan Ekonomi Global dan Gig Economy

Selain disrupsi teknologi, Jokowi juga menyoroti tantangan lain yang harus dihadapi dunia kerja di masa depan, yakni perlambatan ekonomi global dan fenomena gig economy atau ekonomi serabutan. 

Kedua tantangan ini, menurut Jokowi, dapat memperburuk situasi bagi para pekerja.

“Ekonomi global sedang melambat, dan itu mempengaruhi kita semua. Ditambah lagi dengan tren ekonomi serabutan atau ekonomi paruh waktu yang kian marak. Hati-hati dengan ini, karena jika tidak dikelola dengan baik, tren ini bisa menjadi ancaman bagi kestabilan dunia kerja kita,” tutur Jokowi.

BACA JUGA:Tim PDKB PLN Jambi Lakukan Pekerjaan Jaringan Baru Tanpa Padam

BACA JUGA:Pekerjaan Rumah Industri Pertahanan Indonesia Revitalisasi dan Tantangan Masa Depan

Gig economy merujuk pada sistem ekonomi di mana pekerjaan tidak lagi diisi oleh pekerja tetap, melainkan lebih banyak oleh pekerja lepas atau freelancer yang tidak memiliki ikatan jangka panjang dengan perusahaan. 

Fenomena ini semakin populer di era digital, di mana platform daring menjadi perantara antara perusahaan dan tenaga kerja, sehingga pekerjaan menjadi lebih fleksibel, namun juga kurang stabil.

“Perusahaan sekarang lebih memilih pekerja independen, pekerja lepas, atau kontrak jangka pendek. Mereka melakukan ini untuk mengurangi risiko ketidakpastian yang sedang terjadi di tingkat global. Ini adalah tren yang semakin menguat,” tambahnya.

Kesempatan Kerja yang Semakin Menyempit

Jokowi juga mengingatkan bahwa dampak dari ekonomi serabutan dan otomatisasi ini akan mempersempit kesempatan kerja bagi banyak orang. 

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Selasa, 12 Maret 2024: Aries Berikan Perhatian Ekstra pada Pasangan, Taurus Fokus Pekerjaan Tim

BACA JUGA:ASUS Chromebook Flip CX5601: Melibatkan Pekerjaan dan Hiburan dalam Kesempurnaan Konvertibel

Bukan hanya pekerjaan yang hilang, tetapi juga peluang baru yang tidak mudah diakses oleh semua orang. 

Dalam era globalisasi yang semakin digital, Jokowi menekankan bahwa batasan geografis tidak lagi relevan. 

Sumber: