Ricuh Pilkada Palembang: Kapolrestabes Tegaskan Dendam Pribadi, Bukan Motif Politik

Ricuh Pilkada Palembang: Kapolrestabes Tegaskan Dendam Pribadi, Bukan Motif Politik

Ricuh Pilkada Palembang: Kapolrestabes Tegaskan Dendam Pribadi, Bukan Motif Politik.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Ketegangan ini semakin memuncak saat mereka bertemu secara tidak sengaja di lokasi kejadian.

"Saat Rusli melihat Jamak di tempat kejadian perkara (TKP), emosi lamanya tersulut kembali, dan dia langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam," jelas Harryo.

BACA JUGA:Resmi Maju Pilkada Palembang, Sekda Palembang Ratu Dewa Pamit di Depan Ribuan Abdi Negara

BACA JUGA:Ratu Dewa Temui Airlangga Hartarto, Peluang Diusung Golkar di Pilkada Palembang Menguat

Awal Mula Kericuhan

Kericuhan ini bermula ketika Ahmad Rusli secara tidak sengaja melihat Jamak Udin berada di sekitar TKP setelah mengikuti rangkaian kegiatan Pilkada Palembang. 

Meski banyak pihak yang menduga insiden tersebut ada kaitannya dengan dinamika politik yang sedang memanas, Harryo dengan tegas membantahnya. 

Ia memastikan bahwa peristiwa ini tidak terkait dengan agenda politik Pilkada, melainkan murni karena dendam pribadi yang telah lama terpendam.

"Kami sudah memastikan bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada Palembang 2024. Ini murni masalah pribadi antara pelaku dan korban. Rusli hanya memanfaatkan momen tersebut untuk mengeksekusi dendamnya," kata Harryo.

BACA JUGA:Survei LSI: Ratu Dewa-Prima Salam Diunggulkan dalam Pilkada Palembang

BACA JUGA:Rasyid Rajasa: Meretas Jalan Menuju Kemenangan Pilkada Palembang dengan Aspirasi Milenial

Lebih lanjut, Harryo mengungkapkan bahwa Ahmad Rusli melihat Jamak Udin mengeluarkan benda yang diduga sebagai senjata tajam. 

Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, benda tersebut ternyata hanya pipa rokok yang dibawa oleh Jamak. 

Hal ini semakin memperkeruh situasi, membuat Rusli yang sudah tersulut amarahnya, semakin brutal dalam menyerang.

"Rusli ini berpikir bahwa Jamak mengeluarkan senjata tajam untuk melawannya, padahal yang dikeluarkan oleh korban adalah pipa rokok. Hal ini yang kemudian memicu Rusli untuk semakin membabi buta menyerang," ujar Harryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: