Banteng Parlemen Jalanan: Andreas Okdi Priantoro, Sang Pejuang Wong Cilik di Kursi DPRD Palembang

Banteng Parlemen Jalanan: Andreas Okdi Priantoro, Sang Pejuang Wong Cilik di Kursi DPRD Palembang

Banteng Parlemen Jalanan: Andreas Okdi Priantoro, Sang Pejuang Wong Cilik di Kursi DPRD Palembang.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Ia telah menyaksikan langsung bagaimana rakyat kecil sering kali diabaikan, terpinggirkan oleh kebijakan yang tidak adil.

Isu-isu yang diperjuangkannya mencakup berbagai sektor masyarakat, dari petani, nelayan, buruh, hingga masyarakat miskin perkotaan dan kelompok minoritas. 

BACA JUGA:DPRD Palembang Berduka, H Pomi Wijaya Anggota Komisi IV Berpulang

BACA JUGA:Komisi 2 DPRD Palembang Desak Pemkot Palembang Segera Revitalisasi Pasar 16 Ilir Palembang

Andreas tidak pernah gentar menghadapi tantangan, bahkan ketika harus berhadapan dengan kebijakan yang menindas dan melawan kekuatan besar yang ada di atasnya.

Selain itu, Andreas juga peduli dengan isu lingkungan. Bagi pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palembang ini, pelestarian alam tidak bisa dipisahkan dari kesejahteraan wong cilik. 

Baginya, kerusakan lingkungan sering kali berdampak langsung pada kehidupan masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya pada alam. 

Oleh karena itu, Andreas berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan yang tidak hanya pro-rakyat, tetapi juga pro-lingkungan.

BACA JUGA:DPRD Palembang Bersama Pemkot Gelar Upacara HUT kemerdekaan RI ke-78

BACA JUGA:DPRD Palembang Bersama Pemkot Gelar Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78

Aktivisme di Era Digital: Memperjuangkan Keadilan Sosial

Perjuangan Andreas tidak hanya di ranah fisik, tetapi juga merambah ke dunia digital. 

Dengan perkembangan teknologi dan media sosial, Andreas memanfaatkan platform digital untuk menyuarakan aspirasi wong cilik. 

Di era modern ini, aktivisme tak lagi terbatas pada unjuk rasa di jalanan, melainkan juga bisa dilakukan melalui kampanye digital yang efektif. 

Andreas kerap menggunakan media sosial sebagai alat untuk memperjuangkan isu-isu rakyat kecil, sekaligus menggalang dukungan publik yang lebih luas.

Kehadirannya di media sosial memungkinkan Andreas untuk menjangkau audiens yang lebih besar, sekaligus membuka dialog yang lebih interaktif dengan masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: