Pilkada OKI 2024: Ketua Bawaslu Tegaskan Dugaan Politik Uang Paslon JADI Akan Dikaji Bersama Gakkumdu

Pilkada OKI 2024: Ketua Bawaslu Tegaskan Dugaan Politik Uang Paslon JADI Akan Dikaji Bersama Gakkumdu

Pilkada OKI 2024: Ketua Bawaslu Tegaskan Dugaan Politik Uang Paslon JADI Akan Dikaji Bersama Gakkumdu.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Syahrin mengaku melihat dugaan pelanggaran Paslon Nomor urut 01 Dja'far Shodiq-Abdiyanto (JADI) di media sosial dan berita-berita online.

''Jika ada dugaan pelanggaran, maka hal ini akan dijadikan indikasi awal untuk dilakukan penelusuran atau tidak nantinya," tegas Syahrin.

Akan tetapi, sambung Syahrin, untuk saat ini pihaknya masih menunggu dulu laporan dari masyarakat selama lima hari ke depan.

BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Blusukan di Perairan Pantai Timur, Muchendi Janji Selesaikan Masalah Infrastruktur

BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Muchendi Sampaikan Program Unggulan Saat Silaturahmi Tokoh Pemuda Ogan Komering Ilir

''Tapi jika tetap tak ada laporan masyarakat, barulah Bawaslu OKI akan melakukan penelusuran dugaan pelanggaran tersebut," tambah Syahrin.

Sementara dikutip dari Beritakajang.com, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Haji Muhammad Jakfar Shodiq-Abdiyanto Fikri SH, MH (JADI), Juni Alpansuri, melalui Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Sepriadi Pirasad SH, MH, menegaskan bahwa kegiatan yang digelar di Desa Gading Raja, Kecamatan Pedamaran Timur, pada Jumat (11/10/2024) merupakan konsolidasi internal.

Dikatakan dia, kegiatan tersebut adalah pengukuhan tim pemenangan dan relawan JADI, bukan kegiatan kampanye sebagaimana diutarakan Ketua Tim Badan Advokasi Hukum Paslon Nomor Urut 02, Muchendi – Supriyanto, Mualimin Pardi Dahlan SH CACP dan rekan dari Kantor Pengacara MPD Law firm, di berbagai media.

“Menuduh paslon JADI melakukan politik uang di tengah kegiatan konsolidasi internal tim sendiri merupakan tuduhan yang dipaksakan,” ujarnya, Minggu (13/11/2024).

BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Muchendi Mahzareki Janjikan Revitalisasi Pasar Saat Blusukan, Serap Aspirasi Masyarakat

BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Tim Advokasi Hukum Paslon Muchendi-Supriyanto Laporkan Oknum Sekretariat PPS ke Bawaslu

Sepriadi menekankan bahwa kegiatan ini berbeda dengan kampanye yang bersifat terbuka untuk umum. “Ini adalah konsolidasi internal, tertutup untuk tim dan relawan. Tidak ada ajakan memilih atau penyampaian program ke publik. Atas tuduhan bahwa ini adalah kegiatan kampanye tentunya tidak berdasar sama sekali,” tegasnya.

Sepriadi juga menyayangkan beberapa media mainstream yang terjebak dalam pemberitaan yang tidak akurat. Kami punya video kegiatan dari awal paslon JADI turun mobil hingga kegiatan tersebut selesai. Mungkin bisa kami kirimkan untuk mengetahui secara pasti kejadian sesungguhnya.

“Media berkelas seharusnya lebih jeli dan tidak mudah terjebak dalam kepentingan politik tertentu,” tambahnya.

Terkait pemberian hadiah berupa uang, Sepriadi menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi secara spontan. Shodiq memberikan apresiasi kepada petani lansia di Pedamaran Timur yang mampu menghafal Pancasila dengan fasih, bukan dalam konteks kampanye.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: