Batik Ecoprint Plaju Ulu : Hadirkan Karya Unik Ramah Lingkungan, Perpaduan antara Ilmu, Seni dan Alam

Batik Ecoprint Plaju Ulu : Hadirkan Karya Unik Ramah Lingkungan, Perpaduan antara Ilmu, Seni dan Alam

PROSES PEMBUATAN KAIN ECOPRINT : Proses Pembuatan kain Ecoprint yang dicetak secara tradisional mempergunakan bahan tumbuhan secara alami mulai dari pewarnaannya serta proses pencetakannya. Para pengrajin kain Ecoprint ini merupakan UMKM Kelompok Wanit--

Hasil produksi ini, selain dijual juga untuk persiapan atau stok promosi jika kita ada even seperti pameran dan lain sebagainya, "ungkap Asia yang bersama anggota lainnya telah mendirikan UMKM Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosella Hijab Ecoprint sejak 1 Desember 2023.

Produksi Ecoprint dilaksanakan di Lrg Asia, RT01/01 Kelurahan Plaju Ulu, yang merupakan kediaman Asia sendiri. 

BACA JUGA:Laporkan Keluhan Anda! Pertamina Siapkan Call Center 135 untuk Konsumen

BACA JUGA:Breezon, Produk Ramah Lingkungan Kilang Pertamina Plaju, Ubah Cara Pandang Dunia Soal Industri Refrigeran

Diungkapkan Asia, untuk proses pembuatan batik Ecoprint dimulai dengan pemilihan daun-daun alami yang tepat, seperti daun jambu, rambutan, jarak, lanang, dan jati. Dikatakan Asia, pemilihan daun ini sangat penting karena akan memengaruhi hasil akhir dari pewarnaan.

"Setelah pemilihan daun, tahap selanjutnya adalah pencelupan kain putih yang ukurannya mencapai 115 centimeter persegi. Lalu  proses scoring dan mordanting. Scoring bertujuan untuk membersihkan kain dari zat kimia. Sedangkan mordanting berfungsi sebagai perekat warna pada serat kain dengan menggunakan larutan logam dalam baskom sebanyak 1,5 liter. Setelah proses ini, kain dikucek-kucek dan dijemur, " jelasnya, 

Kemudian tahapan selanjutnya, kata Asia, bentangkan kain di permukaan datar.

Tempelkan berbagai jenis daun dan bunga di atas kain. Pilihan bisa mencapai  10 hingga 12 bentuk hingga penempatannya  merata hingga memenuhi kesemua bagian kain untuk menciptakan pola yang menarik.

BACA JUGA:Sanksi Menanti Agen Nakal: Pertamina Tegaskan Pengawasan LPG Bersubsidi

BACA JUGA:Edukasi Kuliner Khas Sumatera Selatan: Pertamina Adakan Bright Gas Cooking Class untuk Pengusaha Muda

"Proses ini memerlukan kreativitas, kehati-hatian, ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan desain menarik. 

Setelah daun dan bunga tertata, tutupi kain dengan kain lain untuk melindungi dan menjaga agar bahan tidak bergerak, " ungkapnya. 

Selanjutnya lapisan kain yang sudah tertata dengan plastik. Plastik ini berfungsi untuk mengunci kelembapan.

'Lalu gulung kain seperti menggulung bolu gulung. Gunakan paralon atau benda silindris lain sesuai dengan ukuran lebar kain. Pastikan semua bagian terjaga rapi saat menggulung. Langka selanjutnya dikukus selama kurang lebih tiga jam. Proses pengukusan inilah yang akan memunculkan warna dan pola alami dari daun-daun tersebut,"  ungkap Asia. 

BACA JUGA:Pertamina Buka Pendaftaran Program Subsidi Tepat Pertalite untuk Kendaraan Roda Empat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: