Batik Ecoprint Plaju Ulu : Hadirkan Karya Unik Ramah Lingkungan, Perpaduan antara Ilmu, Seni dan Alam

Batik Ecoprint Plaju Ulu : Hadirkan Karya Unik Ramah Lingkungan, Perpaduan antara Ilmu, Seni dan Alam

PROSES PEMBUATAN KAIN ECOPRINT : Proses Pembuatan kain Ecoprint yang dicetak secara tradisional mempergunakan bahan tumbuhan secara alami mulai dari pewarnaannya serta proses pencetakannya. Para pengrajin kain Ecoprint ini merupakan UMKM Kelompok Wanit--

"Di sini yang harus diperhatikan adalah lamanya atau durasi pengeringan yang memang harus lama. Hal ini perlu diperhatikan agar  batik Ecoprint benar-benar berkualitas. Untuk pemilihan kainnya sendiri, kita pilih kain sutra agar hasil produknya  terang dan pola daunnya terlihat terang " tandasnya. 

Dikatakan Ning, keunggulan produk Ecoprint dari Rosella Hijab, selain ramah lingkungan, juga pada keunikan setiap desainnya.

"Tidak ada dua produk yang benar-benar sama, karena pola dan warna yang dihasilkan dipengaruhi oleh jenis daun, waktu pengukusan, dan faktor alam lainnya, " ujar Ning, penuh percaya diri. 

Disinggung soal harga, dikatakan Ning, mereka menawarkan antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu per meter persegi kain batik Ecoprint tersebut. 

BACA JUGA: Transaksi Belanja Capai 24 Juta Rupiah, UMKM Pertamina SMEXPO Palembang 2024 Raih Manfaat Besar

BACA JUGA: Pertamina Ubah Bekas Galian C Jadi Area Budidaya Ikan Air Tawar di Kampung Kreatif Sugihwaras

Harganya disesuaikan dengan kualitas kainnya sendiri, " ungkap Ning. 

Anita, anggota UMKM Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosella Hijab Ecoprint lainnya menambahkan, selain kain, UMKM ini juga memproduksi berbagai produk lain seperti topi, hijab, tas, dan sandal. Produk-produk ini tidak hanya menarik, tetapi juga ramah lingkungan karena menggunakan bahan alami dan proses produksi yang minim limbah. 

Kendala Akses Pemasaran

Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosella Hijab Ecoprint menghadapi kendala signifikan dalam pemasaran produk ecoprint mereka. Menurut Ketua kelompok, Asia, akses pemasaran yang dimiliki saat ini masih sangat terbatas.

Promosi yang mereka lakukan hanya mengandalkan metode dari mulut ke mulut dan kawasan pemasaran yang terbatas pada lingkungan sekitar kampung.

BACA JUGA: Pastikan Kehandalan Sarfas dan Pelayanan, Komut Pertamina Patra Niaga Tinjau Langsung ke Lapangan

BACA JUGA:Strategi TJSL Pertamina Dukung Keberlanjutan Lingkungan

Meskipun mereka mendapatkan pembinaan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju, seperti pelatihan dan partisipasi dalam berbagai pameran, Asia mengungkapkan bahwa hal tersebut belum cukup untuk memperluas jangkauan pemasaran produk mereka.

"Kami berharap pihak Pertamina dapat membantu promosi produk kami, terutama saat ada acara yang mendatangkan tokoh atau artis nasional. Jika produk kami dipromosikan atau diendorse, ini akan sangat berdampak pada pemasaran," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: