Elektabilitas Herman Deru-Cik Ujang Unggul Jelang Pilkada, Debat Kandidat Tidak Beri Pengaruh Signifikan
--
Selain itu, tingkat akseptabilitas Herman Deru dan Cik Ujang pun mencapai angka tinggi, yakni masing-masing 82 persen dan 80 persen, sementara pesaing lainnya masih di kisaran 66-70 persen.
Faktor lain yang menguatkan elektabilitas HDCU adalah persepsi positif masyarakat terhadap beberapa karakteristik pribadi Herman Deru, seperti perhatian pada rakyat, kejujuran, ketegasan, dan kepemimpinan.
“Pasangan ini dikenal luas oleh publik di seluruh Sumatera Selatan, bahkan di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Upaya tim kampanye HDCU untuk memaksimalkan sosialisasi lewat berbagai saluran komunikasi turut berperan dalam menjangkau lebih banyak pemilih,” jelas Djayadi.
BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Diduga Lakukan Politik Uang, Pencalonan JADI Terancam Dibatalkan Bawaslu
BACA JUGA:Partai Gelora Sumsel Berlari untuk Menangkan MATAHATI: Safari Politik ke Seluruh Kabupaten dan Kota
Menariknya, meskipun debat kandidat telah dua kali digelar untuk menyajikan visi dan misi para calon, LSI menyebutkan bahwa pengaruh debat ini terhadap preferensi pemilih masih sangat minim.
Djayadi menyebut bahwa debat, meskipun penting, umumnya hanya ditonton oleh pendukung masing-masing kandidat dan bukan oleh masyarakat luas.
Isi debat yang bersifat normatif dan waktu yang terbatas membuatnya kurang efektif dalam mengubah opini publik.
“Debat lebih berfungsi sebagai penguat bagi pendukung masing-masing pasangan calon, bukan sebagai sarana pengubah preferensi pemilih.
Tanpa ada pernyataan yang kontroversial atau blunder besar, pergerakan elektabilitas akibat debat tidak akan signifikan,” ujarnya.
BACA JUGA:Ketum PPDI: Perangkat Desa Wajib Netral dan Tidak Boleh Berpolitik Praktis dalam Pilkada 2024
Meski demikian, Djayadi menambahkan bahwa debat masih bisa mempengaruhi preferensi jika ada kandidat yang melakukan kesalahan fatal atau mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Namun, dengan selisih elektabilitas sebesar 40 persen antara HDCU dan kandidat lainnya, perubahan akibat blunder debat pun diperkirakan tidak akan mengubah peta elektabilitas secara drastis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: