Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Prabumulih Menurun, Kadis P2KBP3: Peran Serta Masyarakat Sangat Penting
Kepala Dina P2KBP3A Prabumulih, Eti Agustina-Foto: PRABU/PALPOS.ID-
“Data ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan, masih ada tantangan besar dalam menangani berbagai bentuk kekerasan yang menyasar anak-anak,” imbuhnya.
Sementara, untuk kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Prabumulih kata Eti Agustina, juga menunjukkan tren penurunan.
BACA JUGA:Pemerintah Kota Prabumulih Gelar Sosialisasi Peran LKKS di Panti Asuhan Riyadhul Kholisin
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Polres Prabumulih Tebar 10 Ribu Bibit Ikan dan Tanam Sayuran
Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 6 kasus kekerasan terhadap perempuan. Angka ini menurun dari 13 kasus pada tahun 2023 dan 11 kasus pada tahun 2022.
Menurut Eti Agustina, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih menjadi dominasi dalam kasus kekerasan terhadap perempuan.
"Untuk kasus kekerasan terhadap perempuan, KDRT adalah yang paling mendominasi.
Kami terus berupaya memberikan pendampingan kepada korban agar mereka merasa aman dan mendapatkan keadilan," ungkapnya.
BACA JUGA:Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota DPRD Prabumulih Gelar Reses Perdana
Salah satu aspek penting yang ditekankan oleh Eti Agustina adalah proses pendampingan yang dilakukan oleh DP2KBP3A.
Pendampingan ini tidak hanya meliputi bantuan hukum untuk memastikan para pelaku mendapatkan keadilan, tetapi juga mencakup aspek psikologis bagi para korban.
Pendampingan psikologis ini sangat penting untuk membantu korban pulih dari trauma yang dialami.
"Selain mendampingi secara hukum dengan memastikan para pelaku diadili agar memberi efek jera, kami juga memberikan pendampingan untuk pemulihan kondisi para korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: