Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Kota Sungai Liat Menuju Status Kota Mandiri

PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Kota Sungai Liat Menuju Status Kota Mandiri.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tengah bersiap untuk mengukir sejarah baru melalui rencana pemekaran wilayah yang akan membentuk Kota Sungai Liat sebagai daerah otonomi baru. 

Kota ini diharapkan menjadi pusat perdagangan dan jasa yang mandiri, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi regional.

Sungai Liat, ibu kota Kabupaten Bangka, memiliki luas wilayah sekitar 147 km² dengan jumlah penduduk mencapai 95.000 jiwa pada tahun 2023. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Wacana Pembentukan Kabupaten Bangka Timur Menguat

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Potensi Muntok Calon Kota Baru di Bangka Barat

Kota ini sudah lama dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial di Pulau Bangka, dengan sektor perdagangan dan jasa sebagai tulang punggung utama.

Sebagai calon kota mandiri, Sungai Liat memiliki potensi besar untuk mengembangkan berbagai sektor, termasuk pariwisata, infrastruktur, dan layanan publik. 

Keberadaan fasilitas seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan pelabuhan mendukung aktivitas perdagangan lokal dan regional.

Keuntungan Status Kota Mandiri

Peningkatan status menjadi kota mandiri akan membawa berbagai dampak positif, di antaranya:

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Wacana Pembentukan Kabupaten Bangka Utara Kembali Menyeruak

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Usul Pembentukan 7 Kabupaten dan Kota Baru, Ini Daftarnya!

Peningkatan Fasilitas Publik:

Status kota memungkinkan alokasi anggaran yang lebih besar untuk pembangunan fasilitas seperti jalan, sekolah, rumah sakit, dan ruang publik.

Percepatan Ekonomi:

Dengan otonomi penuh, Sungai Liat dapat menarik lebih banyak investor untuk mengembangkan sektor perdagangan, pariwisata, dan jasa.

Pengelolaan Wilayah yang Lebih Efisien:

Sumber: