Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Calon Provinsi Timor Barat dan Tantangan Pembangunan

Sebagai contoh, perjalanan antar kabupaten seringkali memakan waktu lebih lama dari yang seharusnya akibat kondisi jalan yang buruk. 

Dengan pembentukan Provinsi Timor Barat, diharapkan dana pembangunan dapat difokuskan untuk meningkatkan aksesibilitas, baik melalui perbaikan jalan maupun pembangunan jalur alternatif.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Calon Kota Sumbawa Jadi Motor Penggerak Pembangunan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Calon Kabupaten Sumbawa Tengah Optimalkan Sumber Daya Lokal

Selain jalan, kebutuhan akan bandara internasional di kawasan ini juga menjadi prioritas. 

Bandara A.A. Bere Tallo di Atambua misalnya, dapat ditingkatkan statusnya untuk mendukung konektivitas internasional, terutama dengan negara tetangga Timor Leste.

Pelayanan publik di wilayah ini juga menjadi sorotan. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya seringkali mengalami kekurangan tenaga medis dan obat-obatan. 

Pendidikan juga menghadapi tantangan dengan terbatasnya akses ke sekolah berkualitas, terutama di daerah terpencil.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Usulan Pembentukan Kota Selong untuk Sektor Perdagangan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Pembentukan Kabupaten Lombok Selatan untuk Menarik Wisatawan

Dengan menjadi provinsi tersendiri, Timor Barat dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan. 

Pemerintah provinsi baru nantinya diharapkan lebih fokus dalam memberikan layanan kepada masyarakat di wilayah barat Pulau Timor.

Timor Barat memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor pertanian dan peternakan. 

Wilayah ini terkenal sebagai penghasil jagung, kacang hijau, dan ternak sapi. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Kota Praya Menuju Kemandirian

Sumber: