Gas Melon Langka Disperindag Sidak Agen dan Pangkalan Gas
Tampak petugas dari Disperindah & ESDM Muara Enim melakukan Sidak gas elpiji 3 kg di Agen dan pangkalan gas 3 kg wilayah Kabupaten Muara Enim-foto:dokumen palpos-
MUARA ENIM,PALPOS.ID - Banyaknya keluhan masyarakat tentang langkanya gas tabung 3 kg (Melon) di sejumlah wilayah Kabupaten Muara Enim, Dinas Perindustrian Perdagangan & ESDM Kabupaten Muara Enim bersama instansi terkait melalukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke beberapa agen dan pangkalan gas.
"Kami sudah tiga hari ini melakukan Sidak, baik di wilayah Kecamatan Muara Enim dan Kecamatan Lawang Kidul," tegas Kadis Perindag & ESDM Muara Enim Drs Bhakti Setiawan MSi didampingi Sekretaris Ir Eddy Irson, Minggu 26 Januari 2025.
Menurut Bhakti, bahwa kegiatan dilakukan inspeksi mendadak (sidak) adalah sebagai respon pemerintah daerah atas keluhan masyarakat Muara Enim atas kelangkaan gas LPG Tabung 3 Kg.
Meski kita mengetahui Tupoksi ini yang lebih berhak adalah Pertamina dan instansi terkait, namun karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak yakni masyarakat Muara Enim sebagai konsumennya tentu hal ini menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah untuk merespon keluhan tersebut dan menyampaikannya ke pihak terkait dari hasil Sidak tersebut.
BACA JUGA:Tingkatkan Kebugaran Personel, Gelar Tes Kesamaptaan Jasmani Berkala
BACA JUGA:Satlantas Gerak Cepat Atasi Kemacetan Akibat Truk Trailer Terperosok
"Kita memang tidak ada kewenangan memberikan sanksi, namun kita bisa memberikan informasi ke instansi terkait jika ditemukan penyimpangan dilapangan," tegas Bhakti.
Ditambahkan Sekretaris Eddy Erson, bahwa pihaknya telah melakukan Sidak ke beberapa Agen gas maupun pangkalan gas baik yang berada di kecamatan Muara Enim maupun Lawang Kidul.
Dari hasil Sidak, penyaluran gas dari Pertamina ke Agen tidak ada pengurangan kouta gas, namun memang masih ada indikasi pangkalan yang nakal menjual gas diatas HET LPG 3 Kg SK Gubernur Sumatera Selatan Nomor 19 /KPTS/IV/2025 sehingga diberikan sanksi oleh agen yang bersangkutan.
"Pangkalan tersebut menjual LPG 3 kg seharga Rp20 ribu pertabung, seharusnya tidak dibenarkan sebab mereka sudah diberikan margin keuntungan oleh pemerintah meski menjual dengan harga Rp18.500
BACA JUGA:Tiga Hari Tenggelam Jasad Bocah SD Ditemukan Sejauh 1,5 Km
BACA JUGA:Parkir di Area Fasilitas GOR, Dewan Tegur Sopir Truk
Kita seminggu terakhir terus melakukan Sidak, kalau ada indikasi yang menyimpang silahkan informasikan ke kita," ujar Edi.
Lanjut Eddy, bahwa pihaknya juga setiap tahun meminta usulan penambahan kuota pada pihak Pertamina untuk Kabupaten Muara Enim. Untuk tahun kemarin 2024 kuota yang diberikan Pertamina sebanyak 15.197 metrik ton ditambah ujung tahun ditambah sekitar 3 persen dari jumlah kuota yang diberikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: