Mantan Karyawan PT HJM: Benarkan Tempat Pembahasan Proyek Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam dikantor

Mantan Karyawan PT HJM: Benarkan Tempat Pembahasan Proyek Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam dikantor PT HJM.-Foto:dokumen palpos-
PALPOS.ID - Di Pengadilan Negeri Tipikor Palembang, terhadap 3 terdakwa kasus dugaan korupsi Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, menjalani sidang lanjutan hari ini.
Sebagaimana keterangan kedua saksi Fandy dan Meli sekaligus mantan karyawan PT Haga Jaya Mandiri membenarkan bahwa sebuah kantor yang berbentuk rumah beralamat di Jalan Bay Salim yang menjadi tempat pertemuan saksi Yollid dengan terdakwa Nehemia Indrajaya dalam pelaksanaan pekerjaan Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam ini adalah kantor PT Haga Jaya Mandiri.
Ketiga terdakwa yang menjalani persidangan yakni; Bambang Anggono (Mantan General Manager PLN UIK SBS), Budi Widi Asmoro (Mantan SRM Engineering PLN UIK SBS), Nehemia Indrajaya (Direktur PT Truba Engineering Indonesia).
Adapun 8 orang saksi yang dihadirkan pihak Jaksa Penuntut Umum, yakni; Yollid Chollidin (Direktur PT Bhatara Titih Sempurna), Fachmi Wibowo (Mantan Asisten Manager Enjiniiring PLTU Bukit Asam), Henry Hilmawan (Mantan Plt.
BACA JUGA:Calon Kabupaten Deli: Usulan Pemekaran Wilayah Deli Serdang Demi Pembangunan yang Lebih Optimal
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Calon Kabupaten Deli Pesisir untuk Efisiensi Layanan Publik
Manager Keuangan PLN UIK SBS), Dian Ariani (Officer Expenditure PT PLN Nusantara Power), Achmad Affandy (Mantan Staf PT Haga Jaya Mandiri), Mellissa Hylda Putri Ritonga (Eks Karyawan PT Haga Jaya Mandiri), Dwinanto Wibowo (Manager Audit Investigasu 2B), Rahayu Fajri Susanti (Manager Pembayaran PT PLN Pusat).
Dalam keterangannya saksi Yollid sebagai Direktur PT Bhatara Titih Sempurna membenarkan menerima Purchases Order (PO) dari PT Truba Engineering Indonesia untuk pelaksanaan pekerjaan jasa pembongkaran dan pemasangan peralatan sootblowing PLTU Bukit Asam unit 1 dan 2.
Yollid menegaskan bahwa perusahaannya bekerja berdasarkan PO bukan berdasarkan Sub Kontrak.
“Pekerjaan jasa pembongkaran dan pemasangan peralatan sootblowing ini beresiko tinggi karena pekerjaan ini dilakukan di lantai 9 PLTU dengan ketinggian sekitar 40 meter” katanya.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Calon Kabupaten Langkat Hulu untuk Masyarakat Daerah Terpencil
BACA JUGA:Gong Ramadhan The Zuri Palembang : Buka Puasa Mewah dengan 50+ Menu Istimewa yang Selalu Dinanti!
Selama proses pekerjaan retrofit system sootblowing ini, Yollid beberapa kali menjumpai terdakwa Nehemia Indrajaya di kantor PT Truba Engineering Indonesia yang beralamat di Jalan Bay Salim kota Palembang.
Keterangan serupa juga di sampaikan oleh saksi Erik Ratiawan (Direktur PT Austindo Prima Daya Abadi) dan saksi Erwin Herwindo (Mantan Area Sales Manager PT OSA Megah Indonesia) pada persidangan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: