Kue Putu, Manisan Tradisional yang Tetap Memikat Lidah Generasi Milenial

Kue Putu, Manisan Tradisional yang Tetap Memikat Lidah Generasi Milenial

Manisnya nostalgia, hangatnya tradisi kue putu selalu bikin ketagihan!-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID - Kue putu, jajanan tradisional Indonesia yang berbentuk silinder hijau dan harum dengan aroma gula merah, masih menjadi primadona kuliner meski zaman terus berubah.

Jajanan yang terbuat dari tepung beras, daun pandan, dan gula merah ini dikenal karena cita rasanya yang manis, teksturnya yang lembut, dan sensasi hangat ketika disantap langsung dari kukusan.

Sejak pertama kali diperkenalkan di nusantara, kue putu telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner masyarakat Indonesia.

“Kue putu ini sudah ada sejak dulu, bahkan nenek saya sering membuatnya di dapur rumah,” ujar Siti Marlina, seorang penjual kue putu di kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan. Menurutnya, meski sederhana, kue putu mampu menghadirkan kenangan masa kecil bagi banyak orang.

BACA JUGA:Ketoprak, Seni Tradisi Betawi yang Tetap Hidup di Era Modern

BACA JUGA:Nasi Liwet Teri : Kuliner Tradisional yang Tetap Digemari di Era Modern

Kue putu dibuat dari bahan-bahan sederhana, namun proses pembuatannya memerlukan ketelitian.

Tepung beras dicampur dengan air hingga menjadi adonan yang lembut, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan bambu kecil bersama gula merah yang sudah dipotong-potong.

Adonan kemudian dikukus hingga matang dan diberi taburan kelapa parut. Wangi pandan dan gula merah yang meleleh membuat kue ini tak hanya enak, tetapi juga menggugah selera.

Menurut pakar kuliner tradisional, Dr. Rina Hartono, keunikan kue putu terletak pada metode pengukusan menggunakan cetakan bambu.

BACA JUGA:Pempek : Cita Rasa Ikonik Palembang yang Mendunia

BACA JUGA:Soto Banjar : Warisan Kuliner Khas Banjarmasin yang Menggugah Selera

“Cetakan bambu memberikan tekstur khas dan aroma yang tidak bisa ditiru oleh mesin modern. Itulah yang membuat kue putu tetap disukai banyak generasi, dari anak-anak hingga orang dewasa,” katanya.

Menariknya, kue putu kini tidak hanya dijual di pinggir jalan atau pasar tradisional. Beberapa kafe dan toko kue modern mulai mengadaptasi kue putu dengan berbagai inovasi, seperti menambahkan cokelat, keju, atau matcha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: