Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Kabupaten Tampolore dengan Warisan Budaya Luar Biasa

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Kabupaten Tampolore dengan Warisan Budaya Luar Biasa

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Kabupaten Tampolore dengan Warisan Budaya Luar Biasa.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

5. Potensi Alam dan Ekowisata yang Belum Tergarap Maksimal

Kabupaten Tampolore juga menyimpan potensi luar biasa dalam bidang ekowisata dan konservasi alam. 

Wilayah ini berbatasan langsung dengan Taman Nasional Lore Lindu, kawasan konservasi seluas lebih dari 200.000 hektare yang merupakan rumah bagi berbagai satwa endemik seperti anoa, burung maleo, dan tarsius.

Di kawasan ini pula terdapat hutan hujan tropis, air terjun alami, lembah hijau, dan pegunungan dengan udara yang sejuk. Ini menjadi modal besar untuk pengembangan ekowisata berbasis masyarakat.

Namun sayangnya, potensi ini belum sepenuhnya tergarap karena keterbatasan infrastruktur dan perhatian pemerintah provinsi. 

Oleh sebab itu, pemekaran menjadi DOB diharapkan bisa membawa fokus pembangunan yang lebih tajam di kawasan ini.

6. Dukungan Tokoh Adat dan Agama

Salah satu keunikan perjuangan pemekaran Kabupaten Tampolore adalah adanya dukungan penuh dari tokoh-tokoh adat dan pemuka agama setempat, baik dari komunitas Kristen, Islam, maupun kepercayaan lokal.

Tokoh adat menyebut bahwa pemekaran ini bukan sekadar pemisahan administratif, tetapi sebagai upaya menjaga jati diri budaya Lore dan memperkuat nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur. 

Mereka percaya, dengan menjadi kabupaten sendiri, masyarakat Lore akan lebih leluasa mengembangkan budayanya tanpa terpinggirkan dalam kebijakan pembangunan yang selama ini terpusat di Poso.

7. Aspirasi Sejak Reformasi dan Harapan Generasi Muda

Gagasan pemekaran Lore sebenarnya telah muncul sejak awal era reformasi. 

Namun baru beberapa tahun belakangan ini semangatnya kembali membara, terutama didorong oleh generasi muda Lore yang sadar akan pentingnya kemandirian daerah.

Generasi milenial dan Gen Z Lore mulai bergerak di media sosial, mengkampanyekan pentingnya DOB Tampolore dengan narasi yang lebih modern, menyentuh isu pembangunan berkelanjutan, pelestarian budaya, dan partisipasi masyarakat dalam demokrasi lokal.

8. Perjuangan di Tengah Moratorium DOB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: