Ini Penyebab Harga Emas Terus Turun: Daftar Harga Emas Antam per 28 April 2025

Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang sempat memanas kini menunjukkan tanda-tanda mereda. 

Hal ini meningkatkan optimisme pasar terhadap stabilitas global dan mengurangi kebutuhan investor untuk mencari perlindungan di aset safe haven seperti emas.

Menurut Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade, "Komentar minggu lalu dari Gedung Putih telah memicu optimisme bahwa kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok dapat terwujud, yang telah menyebabkan permintaan aset safe haven seperti emas mereda."

Presiden AS Donald Trump juga mengonfirmasi bahwa pembicaraan mengenai tarif antara AS dan China terus berlangsung.

BACA JUGA:Harga Emas Dunia dan Antam Tak Lagi Jadi Patokan. Pedagang Gunakan Hukum Pasar

BACA JUGA:Harga Emas Terus Naik: Ekonom INDEF Ingatkan Risiko dan Strategi Investasi yang Bijak

Bahkan, Tiongkok sempat membebaskan beberapa produk AS dari tarif tinggi, walaupun Tiongkok kemudian menepis pernyataan Trump tentang adanya negosiasi lebih lanjut.

Pelemahan ketegangan ini menggeser minat investor ke aset-aset berisiko yang menjanjikan imbal hasil lebih tinggi daripada emas.

2. Penguatan Dolar AS

Faktor penting lainnya adalah penguatan nilai tukar dolar AS. Dolar tercatat naik 0,2% terhadap keranjang mata uang utama dunia. 

Kenaikan dolar membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan.

BACA JUGA:Harga Emas di OKU Lebih Murah Dibandingkan di Palembang

BACA JUGA:Harga Emas di OKU Tembus Rp9 Juta Persuku

Hubungan antara emas dan dolar memang berbanding terbalik: ketika dolar menguat, harga emas cenderung melemah, begitu pula sebaliknya.

3. Membaiknya Selera Risiko Investor

Sumber: