Lezatnya Asam Padeh Tongkol, Kuliner Tradisional Minang yang Makin Diminati

Kini, Asam Padeh Tongkol tak hanya ditemukan di rumah-rumah masyarakat Minang, tetapi juga menjadi menu andalan di berbagai rumah makan Padang.

Di Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, masakan ini kerap menjadi favorit pelanggan.

BACA JUGA:Semifinal UCL Leg 1: Arsenal Kalah Tipis 1-0 dari PSG

BACA JUGA:Kue Sagon : Kelezatan Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu

Sebagian besar restoran menyajikannya dengan nasi hangat, daun singkong rebus, dan sambal hijau.

Yulianti, pemilik rumah makan Padang “Sari Raso” di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa Asam Padeh Tongkol adalah salah satu menu yang cepat habis setiap harinya.

“Pelanggan suka karena rasanya tidak terlalu berat, cocok untuk makan siang.

Banyak yang bilang ini alternatif dari rendang atau gulai yang lebih berminyak dan berlemak,” katanya.

Selain itu, seiring meningkatnya tren pola makan sehat, banyak yang mulai melirik Asam Padeh sebagai pilihan makan siang rendah kalori.

Tanpa santan dan proses penggorengan, masakan ini lebih ringan namun tetap mengenyangkan.

Meski demikian, beberapa inovasi juga mulai muncul. Beberapa koki modern mencoba mengganti ikan tongkol dengan jenis ikan laut lain seperti tuna atau salmon agar lebih sesuai dengan selera pasar urban.

Bahkan, versi vegan dari Asam Padeh juga mulai diperkenalkan dengan mengganti ikan dengan tahu atau jamur tiram, namun tetap mempertahankan kuah asam pedasnya yang khas.

Risma Dewi, seorang food blogger yang banyak mengeksplorasi masakan Nusantara, mengatakan bahwa inovasi semacam itu perlu dilakukan untuk memperluas jangkauan kuliner tradisional.

“Asam Padeh itu punya potensi besar untuk jadi masakan populer, baik di restoran kelas atas maupun kafe-kafe kekinian.

Yang penting, esensi rasanya tidak hilang,” ujarnya.

Sumber: