Prabumulih Terima 200 Dosis Vaksin PMK dari Kementan melalui Distan Sumsel

Prabumulih Terima 200 Dosis Vaksin PMK dari Kementan melalui Distan Sumsel

Petugas kesehatan hewan bidang peternakan dan kesehatan hewan dinas pertanian Prabumulih melakukan pemeriksaan kesehatan sapi.-Foto:dokumen palpos-

Dengan informasi yang akurat, Dinas Pertanian dapat merencanakan distribusi vaksin dengan lebih baik.

Iswan Hadi juga menyoroti kondisi pasar hewan kurban di Prabumulih. Saat ini, jumlah pedagang hewan kurban masih tergolong sepi.

BACA JUGA:Kuras Isi Rumah Tetangga, Seorang IRT di Prabumulih Ditangkap Team Singo Timur

BACA JUGA:Terekam CCTV, Seorang Spesialis Curat Diringkus Tekab Polres Prabumulih

Namun, menurut pengalamannya, hal ini adalah sesuatu yang biasa terjadi.

"Pedagang hewan kurban mulai ramai sekitar 2 hingga 3 minggu menjelang lebaran Idul Adha," tuturnya.

Dengan demikian, Dinas Pertanian mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan permintaan hewan kurban yang biasanya terjadi menjelang hari raya tersebut.

"Nanti sekitar dua minggu jelang lebaran, pedagang akan mulai menjamur," tambahnya.

Dalam menghadapi banyaknya permintaan hewan kurban, Dinas Pertanian juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan hewan. Iswan Hadi menjelaskan bahwa vaksinasi PMK bukan satu-satunya langkah yang diambil.

"Kita juga harus mewaspadai penyakit lain seperti ngorok dan lato-lato (bentol-bentol)," terangnya.

Penyebaran penyakit hewan dapat diminimalkan dengan memberikan pakan yang bergizi dan seimbang.

"Kesehatan hewan kurban harus terjamin, dan kandang juga harus tetap bersih dan sehat," lanjut Iswan.

Proses disinfeksi kandang juga sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.

Ditegaskannya, Pemerintah berkomitmen untuk hadir dalam menanggulangi penyebaran penyakit hewan.

"Untuk vaksin PMK sendiri, kami prioritaskan untuk sapi dahulu, karena sapi adalah hewan yang rentan terkena penyakit ini," tutup Iswan Hadi.* (abu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: