Cokelat dan Kenangan : Chocolate Chip Cookies Masih Jadi Primadona di Tengah Tren Kuliner Modern

PALPOS.ID — Di tengah gempuran inovasi kuliner yang terus berkembang, dari croffle hingga es krim nitrogen, chocolate chip cookies tetap memegang tempat istimewa di hati banyak orang.

Kue klasik asal Amerika Serikat ini terus menunjukkan eksistensinya sebagai camilan favorit lintas generasi—mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Baik disajikan hangat langsung dari oven atau dikemas dalam toples untuk oleh-oleh, chocolate chip cookies masih menjadi simbol kenyamanan dan nostalgia.

Chocolate chip cookies pertama kali diciptakan oleh Ruth Wakefield pada tahun 1938 di Toll House Inn, Massachusetts, Amerika Serikat.

BACA JUGA:Aloo Gobi: Hidangan Tradisional India yang Menggoda Selera di Meja Nusantara

BACA JUGA:Dal makhani : hidangan klasik india yang memanjakan lidah penikmat kuliner dunia

Ruth, seorang juru masak dan pemilik penginapan, awalnya berniat membuat kue cokelat biasa, namun kehabisan cokelat bubuk.

Ia lalu memotong batang cokelat semi-manis dan mencampurkannya ke dalam adonan kue mentega.

Alih-alih meleleh, potongan cokelat tersebut justru tetap utuh, menghasilkan tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam.

Kue ciptaan Ruth menjadi begitu populer hingga perusahaan cokelat Nestlé mulai menyertakan resepnya di setiap kemasan cokelat batangan.

BACA JUGA:Fakta Bakwan Makanan Khas Indonesia : Berikut Cara Memasak Bakwan Krenyes dan Garing

BACA JUGA:Wajib Dihidangkan Saat Lebaran, Ini Tips Masak Rendang Agar Empuk dan Lezat

Sebagai imbalannya, Ruth mendapatkan pasokan cokelat seumur hidup—a kesepakatan manis yang menjadi bagian dari legenda kuliner dunia.

Chocolate chip cookies tradisional biasanya terdiri dari bahan dasar seperti tepung, mentega, gula merah, gula putih, telur, baking soda, vanila, dan tentu saja, chocolate chips.

Sumber: