Petani Tembakau Desak Presiden Prabowo Kaji Ulang Kenaikan Cukai Rokok: Ancaman Serius Bagi Industri

Petani Tembakau Desak Presiden Prabowo Kaji Ulang Kenaikan Cukai Rokok: Ancaman Serius Bagi Industri.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Lebih lanjut, Agus menyebutkan bahwa efek domino dari kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku industri, namun juga petani tembakau dan cengkeh yang menggantungkan hidup pada serapan bahan baku oleh pabrikan rokok.
Dukungan dari Wakil Rakyat: Stabilitas Cukai Harus Jadi Prioritas
Kritik terhadap kebijakan cukai rokok juga disuarakan oleh anggota Komisi XI DPR RI, Eric Hermawan, yang menilai pemerintah selama ini lebih mengejar target penerimaan negara daripada mempertimbangkan keseimbangan ekosistem ekonomi.
“Pemerintah mengambil uangnya dari cukai rokok, tanpa memperdulikan nasib industri rokok itu sendiri. Cukai ini harus dibenahi agar bisa stabil. Jika industri tumbuh sehat, penerimaan negara pun ikut stabil,” ucap Eric.
BACA JUGA:Bea Cukai Kudus Bongkar Peredaran Rokok Ilegal dari Sejumlah Negara
BACA JUGA:Imbas Kenaikan Harga Rokok 2025: Perusahaan Rokok Elektrik Untung, Rokok Konvensional Terpuruk
Eric juga menyarankan agar pemerintah mulai mempertimbangkan pendekatan cukai yang proporsional dan terukur, agar tidak menimbulkan keguncangan di tingkat produksi dan konsumsi.
Tembakau Masih Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah
Kritik juga datang dari Bupati Temanggung, Agus Setyawan, yang mewakili salah satu daerah sentra tembakau terbesar di Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa tembakau selama ini memiliki multiplier effect tinggi yang menopang roda perekonomian masyarakat pedesaan.
Namun, kondisi petani di lapangan kini makin terpuruk lantaran pabrikan rokok mengurangi serapan bahan baku akibat menurunnya daya beli masyarakat.
BACA JUGA:Imbas Kenaikan Harga Rokok 2025: Gappri Khawatir Rokok Ilegal Makin Marak
BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Kenaikan Harga Rokok Konvensional dan Elektrik Mulai 1 Januari 2025
“Naiknya cukai rokok secara otomatis menurunkan konsumsi masyarakat terhadap rokok legal. Akibatnya, serapan tembakau di tingkat petani juga menurun drastis. Ini berpengaruh besar terhadap posisi tawar petani,” kata Bupati Agus.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus lebih bijak dalam merancang kebijakan yang menyentuh sektor strategis seperti industri tembakau, karena menyangkut hajat hidup banyak orang di desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: