Bulog Sumsel-Babel Gunakan Fumigasi untuk Kendalikan Hama dan Jaga Kualitas Beras di Gudang

Bulog Sumsel-Babel Gunakan Fumigasi untuk Kendalikan Hama dan Jaga Kualitas Beras di Gudang-Foto:dokumen palpos-
Gudang akan ditutup rapat dan tidak boleh dibuka selama 10 hari untuk memastikan proses berjalan maksimal.
“Seluruh beras yang ada di gudang kami tutup dengan plastik, kemudian kami berikan obat khusus. Gudang dibiarkan tertutup rapat selama 10 hari.
BACA JUGA:Dialog Menteri Hukum Dengan Diaspora Saint Petersburg: Belajar, Kembali dan Bangun Negeri
BACA JUGA:Feby Deru Dorong Transformasi Posyandu Jadi Garda Terdepan Layanan Masyarakat di Sumsel
Setelah itu baru kami buka, dan hasilnya langsung terlihat. Segala bentuk hama, baik itu tikus, kutu, atau serangga lain pasti akan mati,” ungkapnya.
Fumigasi ini, lanjut Heriswan, bukan hanya efektif untuk membunuh hama, tetapi juga mencegah infestasi baru yang bisa muncul akibat perubahan suhu atau kelembapan di dalam gudang.
Dengan demikian, kualitas gabah dan beras tetap terjaga sampai masa distribusi ke masyarakat atau mitra kerja Bulog.
Peran Strategis Bulog dalam Stabilisasi Pangan
Sebagai BUMN yang ditugaskan menjaga ketahanan pangan nasional, Bulog memiliki peran strategis dalam hal penyediaan, penyimpanan, hingga distribusi beras.
Di wilayah Sumsel-Babel, Bulog mengelola sejumlah gudang penyimpanan yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.
Setiap gudang telah dilengkapi dengan sistem monitoring serta petugas pengawasan mutu untuk menjamin standar operasional berjalan sesuai aturan.
Heriswan mengatakan bahwa Bulog juga mengikuti pedoman dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) serta rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan dalam hal perawatan dan pengelolaan stok beras.
Ia memastikan bahwa metode fumigasi yang dilakukan sesuai dengan standar keamanan pangan dan tidak membahayakan kualitas konsumsi.
“Fumigasi yang kami lakukan telah melalui perhitungan dosis dan waktu. Tidak asal sembarangan.
Kami juga memastikan tidak ada residu bahan kimia yang tertinggal di beras. Setelah proses selesai, beras masih diuji kembali sebelum disalurkan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: