Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Provinsi Baru Sumselbar Menuju Otonomi Lebih Mandiri dan Berdaya Saing

Dengan mengelola sendiri potensi lokal, Sumselbar bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

Identitas dan Kebanggaan Daerah

Provinsi baru juga bisa membangun identitas budaya sendiri sebagai bagian dari kekayaan Nusantara.

Tantangan dan Strategi Menuju Pembentukan DOB

Tentu, membentuk provinsi baru bukan tanpa tantangan. Beberapa hal yang menjadi perhatian antara lain:

Moratorium DOB Nasional yang masih berlaku hingga kini.

Kesiapan administratif dan sumber daya manusia di daerah-daerah calon DOB.

Pengelolaan batas wilayah terutama jika melibatkan kabupaten lintas provinsi.

Sosialisasi dan harmonisasi antar masyarakat lintas suku dan agama.

Namun, dengan strategi yang tepat dan pendekatan inklusif dari semua pihak—pemerintah daerah, tokoh adat, akademisi, dan masyarakat sipil—semua tantangan itu bisa diatasi secara bertahap.

Dukungan terhadap Sumselbar terus mengalir, mulai dari anggota DPRD tingkat provinsi, tokoh adat, ormas lokal, hingga akademisi. 

Bahkan, beberapa anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Selatan juga telah menyatakan kesiapan mereka untuk mengawal proses ini di tingkat pusat.

Pemerintah pusat pun membuka ruang dialog dengan para pengusul DOB, sambil memantau kesiapan aspek teknis, fiskal, dan administrasi.

Sumselbar, Simbol Kemandirian Baru dari Barat Sumatera Selatan

Sumatera Selatan Barat bukan hanya gagasan administratif, tetapi juga cerminan dari semangat rakyat daerah yang ingin berdaulat atas potensi yang dimilikinya. 

Mereka ingin tumbuh bersama, membangun dari pinggiran, dan mempercepat pemerataan kemajuan.

Jika benar-benar terbentuk, Provinsi Sumselbar akan menjadi bukti nyata bahwa pemekaran wilayah, bila dirancang secara partisipatif dan profesional, bisa menjadi solusi atas ketimpangan pembangunan.

Sumselbar adalah harapan baru. Untuk rakyatnya, untuk Sumatera Selatan, dan untuk Indonesia.

Sumber: berbagai sumber