Kue Lontar, Warisan Kuliner Papua yang Kian Diminati di Seluruh Nusantara

Kue lontar, pie khas Papua yang tak hanya manis di lidah, tapi juga sarat sejarah. Dari warisan kolonial hingga jadi ikon kuliner tanah Papua. -Fhoto: Istimewa-
Tak sedikit toko oleh-oleh yang kini memasukkan kue lontar dalam daftar produk unggulan mereka.
Salah satunya adalah "Lontar Papua Asli", usaha rumahan di Jayapura yang kini telah menerima pesanan dari seluruh Indonesia.
Menurut pemiliknya, Yohana Wambrauw, penjualan meningkat drastis sejak mereka mulai memasarkan melalui media sosial dan marketplace.
"Awalnya hanya untuk tetangga dan kenalan, tapi setelah kami posting foto kue lontar di Instagram, banyak yang tertarik.
Kami kirim ke Jakarta, Surabaya, bahkan sampai Makassar," ujar Yohana.
Meski semakin dikenal, pelaku usaha kue lontar tetap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari biaya pengiriman yang tinggi, risiko kue rusak selama pengiriman, hingga keterbatasan bahan baku berkualitas di daerah terpencil.
Untuk itu, banyak pelaku UMKM berharap adanya dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, subsidi bahan baku, serta promosi produk lokal ke pasar nasional.
Pemerintah Provinsi Papua sendiri mengaku sedang menyusun program pemberdayaan UMKM berbasis kuliner lokal.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua, Marthen Yaboisembut, mengatakan bahwa kue lontar akan menjadi salah satu ikon kuliner yang diangkat dalam festival makanan Papua tahun ini.
"Kami ingin kue lontar tidak hanya dikenal sebagai makanan khas Papua, tapi juga sebagai simbol keunikan dan kekayaan budaya kita," kata Marthen.
Dengan sejarah panjang, nilai budaya yang melekat, serta rasa yang disukai lintas generasi, tak sedikit pihak yang mendorong agar kue lontar diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.
Langkah ini diharapkan dapat melindungi dan melestarikan resep otentik kue lontar agar tidak punah atau diklaim oleh pihak lain.
Dr. Nuraini Kambuaya, ahli budaya dari Universitas Cenderawasih, menyambut baik usulan tersebut. Menurutnya, kue lontar bukan sekadar makanan, tetapi juga identitas.
"Kue lontar adalah bagian dari narasi sejarah Papua. Ia menyimpan cerita kolonialisme, adaptasi budaya, dan kreativitas masyarakat lokal.
Layak jika kita melestarikannya sebagai bagian dari warisan bangsa," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: