157 Desa di OKU Bentuk Koperasi Merah Putih

Desa Karang Dapo, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU, saat membentuk koperasi merah putih beberapa waktu lalu.-Foto:Eko palpos-
BATURAJA, PALPOS.ID - Sebanyak 157 desa dan kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) kini sudah membentuk kepengurusan Koperasi Merah Putih (KMP) untuk mendorong penguatan ekonomi masyarakat lokal melalui pendekatan koperasi berbasis prinsip gotong royong dan kekeluargaan.
"Hingga saat ini pembentukan KMP di Kabupaten OKU sudah tuntas mencapai 100 persen," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM OKU, Tommy, Selasa (22/7).
Dia mengatakan, KMP di 157 desa/kelurahan di Kabupaten OKU didominasi sektor pertanian, tanaman pangan, dan perkebunan, serta pemanfaatan potensi wilayah masing-masing.
"KMP seluruh desa di OKU sudah berbadan hukum.
BACA JUGA:Terbukti Melanggar Kode Etik, Ketua Bawaslu OKU Dicopot Dari Jabatannya
BACA JUGA:Polres OKU Pamerkan Belasan Pelaku Narkoba, Hasil Tangkapan Juni-Juli 2025
Saat ini tinggal menunggu regulasi aturan selanjutnya dari Kementerian Koperasi dan UKM RI," tegasnya.
Dia menjelaskan, koperasi merah putih adalah program pembentukan koperasi yang dirancang untuk dijalankan di tingkat desa dan kelurahan di seluruh Indonesia yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.
Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong penguatan ekonomi masyarakat lokal melalui pendekatan koperasi yang berbasis prinsip gotong royong dan kekeluargaan.
Pembentukan koperasi merah putih di desa dan kelurahan merupakan solusi strategis untuk mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Cegah Beras Oplosan, Polres OKU Awasi Peredaran Beras di Pasar Tradisional
BACA JUGA:Disnaker OKU Kembali Gelar Pelatihan Keterampilan Kerja Secara Gratis
"Pembentukan koperasi desa atau kelurahan merah putih wajib dilaksanakan karena sejalan dengan program pemerintah pusat melalui koordinasi pemerintah provinsi," tegasnya.
Adapun tujuan pembentukan KMP adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan.
Koperasi ini akan menjadi pusat aktivitas ekonomi desa mulai dari pengelolaan bahan pokok murah, hingga distribusi pangan.
Ia berharap koperasi yang dibentuk kedepan dapat dikelola secara profesional, inklusif, dan penuh tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah setempat. (len)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: