Lezat Dan Menggugah Selera, Tumis Ikan Asin Kembali Naik Daun Di Tengah Tren Masak Rumahan

Lezat Dan Menggugah Selera, Tumis Ikan Asin Kembali Naik Daun Di Tengah Tren Masak Rumahan

Tumis ikan asin ala rumahan yang siap menggoyang lidah.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID — Di tengah maraknya tren masak rumahan yang kembali merebak pasca pandemi, salah satu menu tradisional yang kembali digemari masyarakat adalah tumis ikan asin.

Masakan sederhana yang identik dengan cita rasa gurih, pedas, dan aroma khas ini kini banyak ditemukan tidak hanya di meja makan rumah tangga, tetapi juga di berbagai restoran dan warung makan kekinian.

 

Tumis ikan asin, yang dikenal sebagai salah satu sajian favorit masyarakat Indonesia, kini kembali mencuri perhatian.

Tak hanya karena kelezatannya yang menggoda, tetapi juga karena proses pembuatannya yang sederhana dan tidak membutuhkan bahan yang sulit ditemukan.

BACA JUGA:Tumis Sawi Tauge : Menu Sederhana yang Kaya Gizi dan Ramah di Kantong

BACA JUGA:Tumis Kailan Bawang Putih, Hidangan Sederhana yang Menjadi Primadona Meja Makan

Berbagai jenis ikan asin bisa digunakan dalam masakan ini, mulai dari ikan asin jambal roti, ikan peda, hingga ikan asin tenggiri.

 

Menurut Chef Aulia Rahmadani, seorang juru masak profesional yang juga aktif di media sosial, tumis ikan asin menawarkan sensasi nostalgia sekaligus kenikmatan autentik masakan kampung.

“Tumis ikan asin ini punya keunikan tersendiri.

Rasa gurih dari ikan asinnya dipadukan dengan cabai, bawang merah, dan tomat, menciptakan rasa yang meledak di mulut.

BACA JUGA:Tumis Brokoli Saus Tiram: Menu Sehat dan Praktis yang Semakin Populer di Kalangan Keluarga Indonesia

BACA JUGA:Tumis Tahu Saus Tiram : Hidangan Sederhana yang Mewah di Lidah

Ini comfort food sejati untuk banyak orang Indonesia,” ujarnya saat ditemui dalam sebuah acara demo masak di Jakarta Selatan.

 

Menu tumis ikan asin biasanya disajikan dengan nasi hangat dan sambal terasi, menjadikannya hidangan sederhana yang menggugah selera.

Penambahan bahan pelengkap seperti petai, daun kemangi, ataupun irisan tomat hijau juga menambah kompleksitas rasa dan aroma pada masakan ini.

 

Salah satu alasan lain mengapa tumis ikan asin kembali populer adalah karena masyarakat kini semakin sadar pentingnya memasak sendiri di rumah.

BACA JUGA:Lezat dan Bergizi, Tumis Rebung dan Udang Jadi Menu Favorit Keluarga Indonesia

BACA JUGA:Tumis Bunga Pepaya : Cita Rasa Tradisional yang Menyehatkan dan Kaya Makna Budaya

Selain lebih hemat, memasak sendiri juga dianggap lebih higienis dan sehat.

Dalam kondisi ekonomi yang masih berangsur pulih, banyak keluarga mencari alternatif makanan lezat namun tetap terjangkau.

Di sinilah tumis ikan asin menawarkan solusi yang pas: murah, mudah, dan nikmat.

 

 

Kepopuleran tumis ikan asin juga membawa dampak positif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di sektor kuliner.

Banyak penjual makanan rumahan yang kembali mengangkat menu ini sebagai salah satu andalan.

 

Nina Maharani, pemilik usaha katering rumahan "Dapoer Nina" di Depok, mengaku permintaan tumis ikan asin terus meningkat dalam dua tahun terakhir.

Biasanya orang pesan untuk menu harian atau acara keluarga.

Bahkan ada juga pelanggan tetap dari kantor-kantor yang pesan untuk makan siang karyawan,” ujarnya.

 

Menurut Nina, resep tumis ikan asin yang ia gunakan adalah warisan dari ibunya, dengan sedikit modifikasi agar sesuai dengan selera masa kini.

“Saya tambahkan irisan cabai rawit hijau dan sedikit kecap manis untuk menyeimbangkan rasa.

Hasilnya lebih disukai pelanggan,” katanya.

 

 

Dengan meningkatnya permintaan akan menu-menu berbasis ikan asin, pasokan bahan baku pun ikut terdongkrak.

Di beberapa sentra produksi ikan asin seperti Indramayu, Cirebon, dan Madura, para pengusaha ikan asin mengaku mengalami peningkatan permintaan sejak pertengahan 2023.

 

“Dulu ikan asin hanya laku kalau menjelang Lebaran atau untuk kebutuhan ekspor.

Sekarang hampir setiap bulan ada permintaan dari pedagang kuliner dan restoran,” kata Haji Udin, salah satu produsen ikan asin dari Indramayu.

 

Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas ikan asin.

Menurutnya, ikan asin yang baik harus dikeringkan dengan cara tradisional di bawah sinar matahari, tanpa bahan pengawet berbahaya.

“Kalau mutunya bagus, aromanya sedap dan tidak terlalu tajam,” tambahnya.

 

 

Di tengah gempuran makanan cepat saji dan kuliner modern dari luar negeri, tumis ikan asin membuktikan bahwa cita rasa lokal masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

Kehadirannya sebagai menu favorit keluarga Indonesia menunjukkan bahwa warisan kuliner tradisional tetap relevan, bahkan di era digital saat ini.

 

Para pengamat kuliner pun berharap agar lebih banyak generasi muda mengenal dan melestarikan masakan-masakan tradisional seperti tumis ikan asin.

Selain sebagai bagian dari identitas budaya, kuliner lokal juga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

 

“Kalau kita bisa mengemasnya dengan baik, baik secara tampilan maupun cerita di baliknya, tumis ikan asin bisa jadi menu unggulan di restoran kelas atas sekalipun,” pungkas Chef Aulia.

 

 

 

 

 

Dengan rasa yang kuat, harga terjangkau, dan nilai budaya yang tinggi, tak heran jika tumis ikan asin terus bertahan dan bahkan semakin bersinar di tengah beragam pilihan kuliner yang ada saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: