Balai Karantina Sumsel Fasilitasi Ekspor 32 Ton Paha Kodok ke Prancis, Perluas Akses Pasar Global

Balai Karantina Sumsel Fasilitasi Ekspor 32 Ton Paha Kodok ke Prancis, Perluas Akses Pasar Global

Balai Karantina Sumsel Fasilitasi Ekspor 32 Ton Paha Kodok ke Prancis, Perluas Akses Pasar Global.--Dokumen Palpos.id

PALPOS.ID - Balai Karantina Sumsel Fasilitasi Ekspor 32 Ton Paha Kodok ke Prancis, Perluas Akses Pasar Global.

Komoditas ekspor asal Sumatera Selatan kembali menunjukkan performa impresif di pasar global. 

Kali ini, sebanyak 32,06 ton paha kodok berhasil diekspor ke Prancis dengan total nilai ekonomi mencapai Rp5,24 miliar. 

Proses ekspor ini difasilitasi oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel), yang berada di bawah Badan Karantina Indonesia (Barantin).

BACA JUGA:Balai Karantina Sumsel Perkuat Sinergi dengan Media, Bangun Strategi Komunikasi Publik di Era Digital

BACA JUGA:Balai Karantina Sumsel Siap Menjadi Fasilitator untuk Perdagangan Antar Negara

Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari, menyatakan bahwa ekspor komoditas ini merupakan cerminan nyata komitmen pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga kualitas produk sekaligus memperluas akses pasar internasional.

“Kami mendukung penuh pelaku usaha untuk menembus pasar ekspor. Melalui tindakan karantina, kami pastikan bahwa setiap produk yang keluar dari Sumsel adalah produk unggulan dan sesuai standar negara tujuan,” jelasnya dalam keterangan pers di Palembang, Jumat (01/08/2025).

Peningkatan Signifikan Ekspor di Tahun 2024

Menurut data Karantina Sumsel, sepanjang tahun 2023, volume ekspor paha kodok hanya mencapai 17,08 ton. 

Namun, pada tahun 2024 ini, volume ekspor telah melonjak drastis hingga 86,4 ton, atau meningkat sebesar 405,85%.

BACA JUGA:Jelang Iduladha: Balai Karantina Sumsel Gencarkan Operasi Patuh di Pelabuhan Tanjung Api-Api

BACA JUGA:Menuju Pasar Global: Balai Karantina Fasilitasi Ekspor Serat Nanas Prabumulih hingga ke Spanyol

Peningkatan ini menunjukkan bahwa produk perikanan dan satwa liar asal Sumatera Selatan semakin mendapatkan tempat di pasar global, khususnya di negara-negara Eropa yang dikenal memiliki standar mutu pangan yang sangat ketat.

Memberdayakan Masyarakat Lokal dan Menjaga Ekosistem

Ekspor paha kodok bukan hanya memberi dampak ekonomi besar, tetapi juga membawa manfaat sosial dan lingkungan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber