Mulai Musim Ini, Klub BRI Liga 1 Dilarang Latihan Rutin di Stadion Kandang

Mulai Musim Ini, Klub BRI Liga 1 Dilarang Latihan Rutin di Stadion Kandang

Mulai Musim Ini, Klub BRI Liga 1 Dilarang Latihan Rutin di Stadion Kandang -Fhoto:@Facebook_Medhe Fyp Reel-

PALPOS.ID - Menjelang bergulirnya musim baru BRI Super League 2025/2026 pada Jumat, 8 Agustus mendatang, I-League sebagai operator kompetisi resmi menetapkan aturan baru yang cukup mengejutkan.

Mulai musim ini, seluruh klub peserta dilarang keras menggunakan stadion kandang mereka untuk kegiatan latihan rutin.

 

Keputusan ini ditegaskan langsung oleh pihak I-League dalam rangka menjaga kualitas lapangan agar tetap berada dalam kondisi prima sepanjang musim.

Stadion kandang kini hanya boleh digunakan untuk dua kegiatan saja: official training (latihan resmi satu hari sebelum pertandingan) dan hari pertandingan.

BACA JUGA:Jadwal Sepak Bola Indonesia Agustus 2025: Timnas, BRI Super League, hingga AFC 2

BACA JUGA:Erick Thohir Tegaskan Fokus PSSI ke Timnas

“Ini bagian dari upaya profesionalisasi kompetisi.

Kami ingin memastikan bahwa kualitas siaran televisi dan visual lapangan tetap terjaga,” ujar perwakilan I-League dalam konferensi pers, Senin (4/8).

 

Menurut I-League, penggunaan lapangan pertandingan secara intensif untuk latihan sehari-hari berpotensi merusak permukaan rumput stadion.

Rumput yang aus, berlubang, atau tidak merata tentu akan merusak kenyamanan pemain dan menurunkan kualitas pertandingan, baik secara teknis maupun secara estetika untuk kebutuhan siaran langsung.

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Timnas Putri di AFF 2025 dan Kualifikasi Asia U20

BACA JUGA:Dean James Bersinar dengan 1 Assist Lawan PSV, Tapi Gagal Juara

 

“Jika kondisi lapangan rusak, siaran TV akan terlihat buruk. Ini bisa mencoreng citra profesionalisme liga kita,” tambahnya.

Dengan adanya regulasi ini, setiap klub diwajibkan memiliki fasilitas latihan terpisah di luar stadion utama.

Hal ini menuntut kesiapan infrastruktur dari masing-masing klub agar mampu menyesuaikan diri terhadap aturan baru ini.

 

Sejumlah klub besar seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya, hingga Bali United sudah memiliki lapangan latihan terpisah.

BACA JUGA:Eizar Jacob Tanjung: Bintang Muda Sydney FC Dipanggil Timnas U-17

BACA JUGA:Polandia Juara VNL 2025 Usai Libas Italia 3-0, Brazil Raih Perunggu

Namun klub-klub lain yang belum memiliki fasilitas tersebut kini berpacu dengan waktu untuk mempersiapkan sarana alternatif sebelum musim resmi dimulai.

 

Reaksi dari kalangan pelatih dan manajemen klub pun beragam.

Sebagian mendukung langkah I-League sebagai bentuk profesionalisme, namun ada pula yang merasa terbebani karena harus mengalokasikan anggaran lebih untuk pembangunan atau penyewaan fasilitas latihan.

 

Pelatih Persita Tangerang, misalnya, mengakui tantangan dari regulasi ini.

“Kami mendukung aturan ini untuk menjaga kualitas liga. Tapi tentu ini menjadi PR besar untuk klub-klub yang belum punya fasilitas latihan sendiri,” ujarnya.

 

Regulasi ini juga diharapkan mampu mendorong klub untuk lebih serius dalam pembenahan infrastruktur, seiring dengan cita-cita I-League menjadikan BRI Super League sebagai liga yang lebih kompetitif dan profesional di kawasan Asia Tenggara.

 

Dengan diterapkannya aturan ini, tampaknya musim 2025/2026 akan menjadi penanda babak baru dalam manajemen fasilitas klub sepak bola di Indonesia.

Tinggal menunggu waktu, apakah regulasi ini mampu memberikan dampak nyata terhadap kualitas pertandingan yang tersaji, baik di lapangan maupun di layar kaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: