Diserang Beruang Saat Nyadap Karet, Petani di Musi Rawas Kritis: BKSDA Turun dan Lakukan Hal Ini !

Korban saat diberikan tindakan medis di Puskesmas terdekat.-Foto:dokumen palpos-
PALPOS.ID - Pasca insiden mengejutkan warga Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan (Sumsel), dimana seorang petani karet bernama
Pujianto (37), sempat kritis setelah diserang beruang liar, ketika sedang menyadap karet di kebunnya.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel langsung mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan langkah mitigasi.
“Kami sudah menerima laporan dan hari ini tim langsung turun ke lokasi.
BACA JUGA:Polisi Ungkap Pencurian di Gedung Majelis Tafsir Al-Quran, Ini Tampang Tersangkanya!
BACA JUGA:Sedang Menyadap Karet, Petani di Musi Rawas Diserang Beruang, Begini Kondisinya!
Informasi awal masih belum lengkap, jadi kami akan cek langsung di lapangan,” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumsel, Yusmono, Kamis 7 Agustus 2025.
Dikatakan Yusmono, pihaknya akan mengkaji lebih dalam mengenai situasi yang memicu insiden tersebut.
Apakah terjadi pertemuan tidak sengaja antara korban dan beruang atau ada tindakan lain yang membuat hewan tersebut merasa terganggu.
“Kita akan lihat apakah korban sedang beraktivitas dan tiba-tiba bertemu langsung, ataukah mungkin korban berusaha mengusir hewan tersebut dan beruang merasa terancam sehingga menyerang.
BACA JUGA:Berburu Monyet, Warga Megang Sakti Diburu Buaya: Begini Kondisi Korban!
BACA JUGA:Terciduk Gelapkan 52 Janjang Sawit, Begini Nasib Sopir PT DAM!
Ini penting untuk menentukan tindakan lanjutan,” jelasnya.
Menurut Yusmono, beruang merupakan satwa yang dilindungi dan cukup banyak tersebar di kawasan hutan maupun kebun di Sumatera Selatan.
Masuknya beruang ke area perkebunan bisa jadi disebabkan oleh minimnya sumber makanan dan air, apalagi di musim kemarau.
“Beruang keluar dari persembunyian biasanya untuk mencari makan.
BACA JUGA:Termakan Rayuan Manis, Endang Digasak Kenalan di Medsos dan Motornya Dibawa Kabur
BACA JUGA:Cegah Karhutla, Polres Mura Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Asap 2025
Saat musim kering, sumber makanan dan air di hutan terbatas, sehingga mereka bisa masuk ke area kebun,” terangnya.
Sambil menunggu hasil investigasi lapangan, Yusmono mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat beraktivitas di kebun atau hutan pada sore hingga malam hari, waktu aktifnya satwa liar seperti beruang.
Ia juga mengingatkan pentingnya tidak memancing konfrontasi dengan satwa liar.
“Kalau bertemu beruang, jangan mendekat dan jangan dilukai.
Beruang itu tidak akan menyerang jika manusia tidak mengganggunya.
Cukup jaga jarak, jangan panik, dan segera menjauh secara perlahan,” pesannya.
Ditambahkan Yusmono, pihaknya juga menekankan agar masyarakat tidak memburu beruang karena hewan ini dilindungi undang-undang.
Seperti diberitakan Palembang Pos sebelumnya, Warga Desa Ciptodadi II, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan, kembali dihebohkan oleh seorang warga yang diserang beruang.
Korban Pujianto, seorang petani karet asal Air Beliti (Banpres), Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Mura.
Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang menyadap karet, di Desa Ciptodadi II, Kecamatan Sukakarya, para Rabu 6 Agustus 2025, sekitar pukul 09.00 WIB.
Akibat serangan tersebut Pujianto ditemukan warga sudah tidak sadarkan diri dalam kondisi terluka parah dibagian kening dan kakinya. (yat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: