Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Berdayakan Masyarakat Desa Banu Ayu Manfaatkan Bambu Liar jadi Nilai

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Berdayakan Masyarakat Desa Banu Ayu Manfaatkan Bambu Liar jadi Nilai

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Berdayakan Masyarakat Desa Banu Ayu Manfaatkan Bambu Liar jadi Nilai Ekonomi Ramah Lingkungan-Foto:dokumen palpos-

PALPOS.ID – Bambu yang selama ini tumbuh liar di Desa Banu Ayu, Sumatera Selatan, kini menjadi fondasi kemandirian ekonomi masyarakat melalui inovasi pengolahan tusuk sate ramah lingkungan.

Inisiatif yang dijalankan Kelompok Tunas Muda ini membuktikan bahwa potensi lokal dapat dioptimalkan menjadi kekuatan ekonomi berkelanjutan.

Program binaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) melalui Fuel Terminal Baturaja ini dimotori oleh Noprian, Ketua Kelompok Tunas Muda yang kini dikenal sebagai local hero desa.

Melalui kepemimpinannya, ia berhasil menggerakkan para pemuda untuk mengubah paradigma terhadap sumber daya lokal yang sebelumnya diabaikan.

BACA JUGA:Kunker ke Sumsel, Lima Tokoh Nasional Terima Gelar Adat Komering

BACA JUGA:Porprov XV Sumsel di Muba, Herman Deru Pastikan Venue Siap dan Ekonomi Rakyat Terdorong

Bambu yang dulu dianggap tanaman liar tanpa nilai ekonomi, kini menjadi penopang utama kehidupan masyarakat.

Setiap bagian bambu dimanfaatkan secara optimal, mulai dari diolah menjadi briket arang sebagai bahan bakar alternatif, pupuk organik untuk media tanam, hingga kerajinan bambu bernilai ekonomi, dan salah satunya adalah tusuk sate.

Sejak diluncurkan pada Februari 2025, program ini fokus menghasilkan tusuk sate berkualitas, dengan tetap menerapkan konsep zero waste secara menyeluruh.

Pendekatan holistik ini memastikan tidak ada limbah yang terbuang sia-sia dengan produk-produk turunannya.

BACA JUGA:Tuan Rumah Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III, OKU Timur Tunjukkan Sumsel Siap Jadi Lumbung Pangan Nasiona

BACA JUGA:Wagub Cik Ujang Dorong RS Muhammadiyah Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Dampak program sangat signifikan bagi perekonomian desa. Hingga kini telah tercipta dua unit usaha baru dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 14 orang.

Pendapatan rata-rata keluarga meningkat hingga 30 persen, sementara produksi tusuk sate mencapai 50.000 batang per bulan dengan omzet sekitar Rp10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: